Identitas Polisi yang Terkena Busur saat Amankan Unjuk Rasa Tolak Penundaan Pemilu 2024 di Makassar
Ia terkena anak panah busur di bagian kakinya saat berusaha membubarkan massa aksi yang menolak penundaan Pemilu 2024
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seorang personel kepolisian menjadi korban akibat unjuk rasa ricuh di kawasan Fly Over, Makassar, Senin (11/4/2/2022) malam.
Personel kepolisian itu diketahui bernama Bripka Asdar.
Ia terkena anak panah busur di bagian kakinya saat berusaha membubarkan massa aksi yang menolak penundaan Pemilu 2024
Bripka Asdar pun dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan.
Unjuk rasa di depan DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, berakhir ricuh sore tadi.
Kericuhan bermula saat perwakilan pimpinan DPRD Sulsel, seperti Syahruddin Alrif dan beberapa lainnya usai menemui pengunjuk rasa.
Alrif yang sempat membacakan salah satu pernyataan sikap dari kelompok massa diprotes kelompok massa lain.
"Kita ini ada banyak aliansi pak, itu yang dibacakan baru satu kelompok," teriak seorang pengunjuk rasa.
Alrif dan perwakilan DPRD Sulsel lainnya pun meninggalkan kerumunan massa dan dievakuasi kembali ke dalam gedung DPRD.
Saat proses evakuasi oleh aparat kepolisian itu berlangsung, sejumlah pengunjukrasa melemparkan botol air mineral.
Meski dihujani lemparan botol mineral, petugas terus mengarahkan Alrif Cs berjalan.
Hingga akhirnya ia dan perwakilan DPRD Sulsel lainnya berada di dalam halaman kantor.
Pagar utama DPRD Sulsel pun ditutup dan memicu aksi protes pengunjuk rasa.
Beberapa dari massa aksi lalu mulai menggoyangkan pagar besi DPRD Sulsel disusul lemparan batu.
Meski terus diimbau oleh polisi dari dalam DPRD Sulsel, lemparan tidak berhenti.