Muzayyin Arif Apresiasi Demonstrasi Mahasiswa Tolak Presiden 3 Periode

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Selatan Muzayyin Arif mengapresiasi demonstrasi mahasiswa Makassar menolak wacana presiden tiga periode.

Wakil Ketua DPRD Sulsel itu menilai aksi demonstrasi itu bentuk kepedulian mahasiswa terhadap ancaman kemunduran demokrasi Indonesia.

Muzayyin berharap wacana presiden 3 periode itu harus segera dihentikan agar tidak lagi menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Ia menegaskan konstitusi UUD 1945 membatasi masa jabatan presiden dan wakil presiden maksimal 2 periode.

Hal itu disampaikan dalam Ngobrol Politik Tribun Timur Sabtu (9/4/2022) sore. 

Temanya PKS menolak penundaan pemilu 2024.

Ngopi dipandu host Tribun Timur Memet Fani Gunawan.

"Saya ingin menyampaikan apresiasi akhirnya situasi ini direspon oleh mahasiswa dan kaum muda dengan gerakan demonstrasi. Itu bukti bahwa kepedulian kaum muda, bukti kepedulian kaum muda menjaga negara dari kemunduran demokrasi," katanya di Tribun Timur.

Host Memet lalu menyatakan ulang apakah Muzayyin setuju gerakan mahasiswa menentang wacana presiden 3 periode?

"Tentu kami setuju, kami sangat mengapresiasi memberi semangat malah, karena ini sudah kita suarakan dalam parlemen baik nasional maupun Sulsel," katanya.

Muzayyin mengatakan, dalam sejumlah kesempatan ia menegaskan wacana penundaan pemilu 2024 dan presiden 3 periode sesuatu yang tidak bisa kita terima.

Ia meyakini wacana presiden 3 periode tidak akan laku di Sulsel.

Sebab, kata Muzayyin, masyarakat Sulsel itu progresif, sementara penundaan pemilu itu kan kemunduran demokrasi.

"Karena itu kita mendukung adek-adek mahasiswa mengawal ini agar ini tidak jadi kenyataan. Karena kalau misalnya itu terjadi, saya yakin Sulsel paling pertama menentang presiden 3 periode," katanya.

Selengkapnya tonton di Youtube Tribun Timur dengan 5,4 juta subscribers.(*)