Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Aksi Mahasiswa Makassar

Terungkap Tujuan Mahasiswa Demo Besar-besaran hingga 11 April, Bukan untuk Gulingkan Presiden Jokowi

Unjuk rasa besar-besaran mahasiswa Makassar menolak penundaan Pemilu 2024 mulai digelar sejak, Kamis (7/4/2022) kemarin.

Editor: Edi Sumardi
TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA JR
Kemacetan arus lalu lintas di Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Sulsel, Jumat (8/4/2022) sore, akibat unjuk rasa di depan kampus Universitas Bosowa atau Unibos. 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Unjuk rasa besar-besaran mahasiswa Makassar menolak penundaan Pemilu 2024 mulai digelar sejak, Kamis (7/4/2022) kemarin.

Bikin macet total arus lalu lintas hingga berakhir ricuh.

Di pertigaan Jl Sultan Alauddin-Jl AP Pettarani, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulsel, Kamis (7/4/2022) sore, unjuk rasa berakhir ricuh.

Di lokasi ini, unjuk rasa diikuti seratusan mahasiswa gabungan beberapa organisasi mengatasnamakan Aliansi Rakyat Miskin Kota.

Selain di pertigaan Jl Alauddin-Jl AP Pettarani, pada saat yang sama berlangsung unjuk rasa di depan Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh), Jl Sultan Alauddin.

Unjuk rasa ini dilakukan Aliansi Unismuh Satu.

Sementara Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PKRMI) Cabang Makassar menggelar aksi di bawah flyover Jl Urip Sumoharjo, Makassar.

Sehari sebelumnya, ratusan mahasiswa Unhas dan STIM LPI unjuk rasa di Jl Perintis Kemerdekaan dengan tuntutan yang sama, yaitu menolak penundaan pemilu dan isu kenaikan BBM dan sembako.

Unjuk rasa Aliansi Rakyat Miskin Kota awalnya berlangsung damai meski pengunjuk rasa melakukan aksi bakar ban dan menutup satu jalur Jl AP Pettarani.

Namun, saat pengunjuk rasa akan menutup dua jalur jalan, polisi yang berjaga menghalangi.

Membuat pengunjuk rasa dan polisi bersitegang dan saling dorong.

Aksi saling dorong berlanjut dengan kejar-kejaran hingga mahasiswa berhasil dipukul mundur dari pertigaan Jl Alauddin ke arah Jl AP Pettarani.

Saat aksi kejar-kejaran itu berlangsung, seorang mahasiswa terlihat tersungkur dan mulutnya mengeluarkan darah.

"Kenapa represif, Pak, kenapa begini temanku," ucap seorang mahasiswa yang berada di sampingnya.

Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Darminto, mengatakan terpaksa membubarkan unjuk rasa lantaran salah satu dari massa hendak memukul mobil pengendara.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved