Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PLN Wilayah Sulserabar

Dukung Hilirisasi Mineral, PLN Siap Pasok Listrik 1.026 MVA ke 5 Perusahaan Smelter di Sulawesi

Industri smelter merupakan hilirisasi mineral yang membutuhkan energi listrik yang sangat besar dan PLN siap memenuhinya dengan pasokan listrik andal.

Penulis: Hutami Nur Saputri | Editor: Sukmawati Ibrahim
PLN Wilayah Sulserabar
PLN siap mendukung industri smelter dengan pasokan listrik yang andal, berkualitas, sekaligus dengan harga kompetitif. 

Direktur Utama PT Huadi Nickel Alloy Indonesia Jos Stefan Hideky menyampaikan bahwa kehadiran smelter terbukti mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, kebutuhan listrik yang andal dan berkualitas dari PLN diharapkan dapat terus berlanjut.

"Harapan kami, PJBTL ini bisa menjadikan kerja sama semakin baik lagi ke depan," tuturnya.

Dia pun memaparkan, semenjak HNI mulai memproduksi feronikel, pertumbuhan ekonomi di Bantaeng tumbuh dua digit, 12 persen.

"Bahkan tahun lalu Bantaeng mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sulawesi Selatan," kata Jos.

Direktur Utama PT Celebessi Metalindo Utama Teddy M.I. Haykal turut mengakui jika listrik untuk industri smelter ibarat nafas.

Untuk itu, perusahaannya memilih untuk mendapatkan pasokan listrik dari PLN setelah melalui pertimbangan yang cukup lama.

"Setelah melakukan pertimbangan, kami memutuskan bersinergi dengan PLN. Terima kasih, terutama untuk PLN, yang telah meyakinkan kami bahwa penyediaan tenaga listrik untuk smelter didukung sepenuhnya," papar Teddy.

Smelter merupakan salah satu proyek strategis untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia.
Smelter merupakan salah satu proyek strategis untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia. (PLN Wilayah Sulserabar)

Siap Pasok Energi Hijau

Adi juga memastikan bahwa PLN siap memenuhi kebutuhan listrik industri smelter di Sulawesi dengan energi hijau.

Terlebih, potensi EBT di wilayah Sulawesi terbilang sangat melimpah, mulai dari sumber daya air, panas bumi, tenaga bayu, dan lainnya.

Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030,  PLN akan mengembangkan pembangkit sebesar 783,09 MW di wilayah Sulawesi.

Sebagian besar berasal dari pembangkit EBT yang mencapai 397 MW atau 51 persen. Sedangkan sisanya adalah pembangkit fosil sebesar 386 MW atau 49 persen.

“Kebutuhan listrik di wilayah Sulawesi saat ini sebagian telah dipenuhi oleh pembangkit listrik berbasis EBT,” ungkap dia.

PLN juga memiliki produk renewable energy certificate (REC) yang dapat dimanfaatkan pelanggan untuk pemenuhan target penggunaan energi terbarukan yang transparan dan diakui secara internasional.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved