Arief Rosyid Dipecat
Reaksi Arief Rosyid Saat Ketemu JK, Ternyata Tak Minta Maaf ke Eks Wapres Usai Palsukan Tanda Tangan
Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia atau DMI akhinya memecat Muhammad Arief Rosyid Hasan dari kepengurusan DMI.
"Tentunya (pihak Istana) untuk memastikan, pertama karena Pak Wapres berniat akan hadir. Kedua mereka pun tahu kebiasaan Pak JK soal prosedur dan administrasi persuratan," ujar Husain Abdullah.
Ia juga mengatakan, JK tidak pernah merasa menandatangani surat tersebut.
Sebab, kebiasaan JK saat mengundang para pejabat atau koleganya, terlebih dahulu menghubungi atau bertemu secara langsung terhadap pihak yang bersangkutan sebelum mengirimkan surat undangan.
"Di sinilah awal terungkapnya surat tersebut palsu. Karena Pak JK tidak pernah mengirim surat undangan ke Pak Wapres," ujar pria yang juga merupakan Juru Bicara JK tersebut.
Husain Abdullah menyesalkan tindakan Arief Rosyid sebab ia mengetahui hubungan antara JK dan Arief Rosyid terbilang dekat.
Namun tidak berarti Arief Rosyid sekaligus mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ) bisa bertindak seenaknya.
Apalagi, sampai memalsukan tanda tangan.
Ia meminta Arief Rosyid harus mengerti etika dan norma dalam berorganisasi.
"Sebagai organisatoris kan Pak Arief tentu tahu hal basic (dasar) seperti itu. Apalagi, yang berkaitan dengan tradisi persuratan. Pasti sangat khatam," kata mantan jurnalis televisi itu.
Tak minta maaf
Setelah pemalsuan tersebut terjadi hingga terungkap, Arief Rosyid sempat menemui JK sebanyak 2 kali.
Imam Addaruqutni mengungkapkan, pada kedua pertemuan tersebut, JK telah memarahi dan memberi peringatan kepada Arief Rosyid terkait pelanggaran yang telah dilakukan.
Menurut Imam Addaruqutni, Arief Rosyid juga tak mengungkapkan pernyataan permintaan maaf di kedua pertemuan tersebut.
"Nah jadi setelah itu dimarahi, Arief juga kemudian diulangi lagi tidak sempat meminta maaf karena memang berat menghadapi Pak JK," ujar Imam Addaruqutni.
Dalam pertemuan tersebut, Arief Rosyid, menurut Imam Addaruqutni hanya terdiam mematung.
Hingga kini, Arief Rosyid sekaligus mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam atau PB HMI belum menyampaikan klarifikasi kepada publik.
Dia seperti hanya diam dan membiarkan kasus menyandungnya menjadi liar.(*)