Kementan
Indonesia Kini Surplus Produksi Jagung, Bahan Pakan Ternak Pun Aman
Kementerian Pertanian RI atau Kementan menjamin jika produksi jagung dalam negeri mampu menstabilkan kebutuhan bahan pakan ternak.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menuturkan, pihaknya berkomitmen mempriroritaskan sentra peternak rakyat supaya mencukupi daerah sekitarnya.
Dalam perjagungan ini sudah dilakukan mapping atau pemetaan, di mana sentra jagung sudah digambarkan.
"Maka dikenalah yang namanya daerah utama dan daerah pengembangan. Sehingga kami akan fokus pada daerah tersebut. Daerah tersebut mempunya terobosan yang berbeda-beda sesuai dengan spesifik lokasinya," kata Suwandi.
Suwandi menambahkan, terkait dengan pemanfaatannya, produksi jagung tidak hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak.
Pihaknya telah mensubstitusi jagung untuk kebutuhan industri.
"Terutama produk dengan kandungan rendah aflatoksin, gluten, sweetener dan sejenisnya," katanya menegaskan.
Ekonom INDEF, Tauhid Ahmad menilai untuk mengantisipasi fluktuasi harga jagung, dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas.
Dengan begitu, harga dapat kompetitif dan masih menguntungkan petani.
"Kemudian dapat dilakukan penggalakkan pembangunan corn dryer untuk memaksimalkan hasil panen yang dapat berperan sebagai buffer stock," kata Taufik.
Perlu diketahui, berdasarkan data penghitungan Badan Pangan Nasional, keragaan produksi jagung selama tahun 2021 sejak Januari sampai Desember mencapai 15,7 juta ton.
Kebutuhan jagung nasional sebesar 14,3 juta ton sehingga neraca pada tahun lalu surplus 1,4 juta ton.(rilis)