Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ramadan 2022

Bagaimana Jika Terlambat atau Kesiangan Sahur?

Ustadz H Sabaruddin, LC menjawab pertanyaan itu lewat program "Anda bertanya Ustadz menjawab", Selasa (5/4/2022).

Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/RUDI SALAM
Ustadz H Sabaruddin, LC dalam program "Anda bertanya Ustadz menjawab", yang ditayangkan di Instagram Tribuntimurdotcom, Selasa (5/4/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bulan Ramadan adalah bulan yang diwajibkan untuk berpuasa bagi umat muslim.

Puasa Ramadan pun mesti disertai dengan niat dan juga amalan-amalan yang sunah.

Salah satu amalan yang sunah tersebut adalah sahur.

Lantas bagaimana jika terlambat atau kesiangan sahur di saat Ramadan?

Ustadz H Sabaruddin, LC menjawab pertanyaan itu lewat program "Anda bertanya Ustadz menjawab", Selasa (5/4/2022).

Program yang dihadirkan Tribun Network kolaborasi BNI ini disiarkan di berbagai sosial media.

Salah satunya melalui Facebook Tribun Timur Berita Online Makassar, Instagram tribuntimurdotcom, dan di Tiktok Tribun Timur.

Ustadz H Sabaruddin memaparkan bahwa ketika azan subuh berkumandang, maka saat itulah batas untuk makan sahur.

“Ketika ada orang yang kesiangan, dilanjutkan saja puasanya tanpa melakukan sahur,” kata Ustadz H Sabaruddin.

Kendati demikian, kata Ustadz H Sabaruddin, seseorang harus melakukan niat pada malam hari.

“Ketika dia sudah berniat, dan jam 7 dia bangun, maka dilanjutkan saja puasanya sampai azan magrib,” sambungnya.

Ustadz H Sabaruddin menegaskan bahwa tidak ada istilahnya puasa setengah hari.

Kecuali bagi mereka yang belum balig, sebagai pembelajaran.

“Silahkan saja dilanjutkan puasanya, tapi tidak lagi melakukan sahur, karena batas sahur itu sebelum azan dikumandangkan,” tutup Ustadz H Sabaruddin.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved