OJK Sulampua: Industri Keuangan Non Bank Sulsel Hingga Februari 2022 Berkembang Positif
Nurdin antara lain memaparkan mengenai perkembangan kondisi Perkembangan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) di Sulawesi Selatan posisi Februari 2022.
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi Maluku Papua (Sulampua), menggelar Media Briefing Journalist Update di The Icon Makassar, Rabu (30/3/2022).
Kepala OJK Regional 6 Sulampua Mohammad Nurdin Subandi hadir sebagai pembicara, didampingi Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 1 Kantor OJK Regional 6 Sulampua Steven Parinussa.
Dalam kesempatan tersebut Nurdin antara lain memaparkan mengenai perkembangan kondisi Perkembangan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) di Sulawesi Selatan posisi Februari 2022.
Menurut Nurdin, perkembangan INKB tetap menunjukkan kinerja positif di tengah masa pandemi.
“Kinerja dana pensiun mampu tumbuh positif, tercermin dari total aset dan investasi yang masing-masing tumbuh 5,52 persen yoy dan 6,17 persen yoy,” ujarnya.
Yakni menjadi Rp 1,18 triliun dan Rp 1,13 triliun, dari sebelumnya ditahun 2021 Rp1,13 triliun dan Rp1,08 triliun.
Begitu pula dengan piutang yang disalurkan oleh Perusahaan Pembiayaan yang juga tumbuh 11,90 persen yoy menjadi Rp13,16 triliun, dari angka sebelumnya Rp11,96 triliun di 2021.
Jamkrida Sulsel juga mencatatkan pertumbuhan yang tinggi untuk aset dan outstanding penjaminan sebesar 64,97 persen yoy dan 136,29 persen yoy.
“ Adapun pinjaman yang disalurkan oleh Pegadaian terkoreksi melambat -4,65 persen yoy menjadi Rp 4,58 triliun,” papar Nurdin.
IKNB ini antara lain terdiri dari Pegadaian, Koperasi Simpan Pinjam, Lembaga Asuransi, Leasing, dan Pasar Modal.
Aset Perbankan
Dalam kesempatan tersebut juga Nurdin memaparkan mengenai kondisi perbankan di Sulawesi Selatan, antara lain terkait aset, dana pihak ketiga (DPK), dan penyaluran kredit.
“Saat ini total aset bank umum di Sulsel posisi Februari 2022 mencapai Rp160,44 triliun,. Sementara DPK Rp109,94 triliun dan penyaluran kredit Rp127,27 triliun,” paparnya
Dari angka tersebut dilaporkan tingkat pertumbuhannya year on year yakni aset 5,97 persen, DPK 5,68 persen, dan kredit 4,23 persen,
“Khusus penghimpunan DPK dengan nominal Rp109,94 triliun di Sulsel itu terdiri dari giro Rp17,29 triliun, tabungan Rp66,20 triliun, dan deposito Rp26,45 triliun,” papar Nurdin.