PSM Makassar
Akhiri Liga 1 di Papan Bawah PSM Makassar Tatap AFC Cup 2022, Manajemen Mulai Berburu Pemain
Gagal juara di Liga 1 Indonesia 2021/2022 PSM Makassar tetap mewakili Indonesia bersama Bali United di AFC Cup 2022
Menurutnya, Arema tim bagus, punya pemain yang bagus pula. Bahkan, Singa Edan mampu bersaing di papan atas.
Namun, di pertandingan tadi timnya berikan perlawanan yang berat bagi Arema.
Pelatih berkebangsaan Belanda ini mengaku di babak pertama, Arema bermain dengan penguasaan bola yang lebih.
Hal ini tak lepas dari timnya memang membiarkan. Para pemainnya memilih sabar di awal pertandingan.
Untuk menghentikan pergerakan Carlos Fortes, ia tak memiliki strategi khusus. Cukup memasang dua stopper untuk mengawal.
"Saya juga ditanyakan apa yang akan dilakukan dengan striker ini. Apakah ada strategi khusus, saya siapkan dua stopper kita untuk mengeliminasi Fortes di pertandingan ini. Sampai babak pertama selesai kita masih bermain dengan 0-0," tuturnya.
"Kita melakukan duel yang bagus. Setiap pemain di lini pertahanan bermain baik pada saat kita tidak memegang penguasaan bola," sambungnya.
Di babak kedua, Joop Gall coba mainkan pemain bugar. Rizky Eka dan Yakob Sayuri masuk untuk tambah daya serang dari sayap. Hasilnya cukup berhasil.
"Kita membuat peluang 100 persen, bahkan ada mengenai tiang. Yakob sudah satu lawan satu, lawan penjaga gawang. Ini yang selalu saya katakan bahwa efisiensi saat mendapatkan peluang, karena dapatkan peluang itu susah".
"Begitu peluang itu kita dapatkan, kita harus gunakan dengan baik-baik. Kita harus manfaatkan peluang tersebut. Pada saat tidak memanfaatkan peluang, maka lawan yang akan manfaatkan," terangnya.
Dia pun menilai gol Carlos Fortes tersebut tidak normal. Namun, ia harus akui timnya kembali kebobolan lewat bola set piece atau bola mati.
"Meskipun gol tersebut tidak normal, tapi lagi-lagi kita kemasukan dari set piece atau bola mati. Efesiensi harus benar-benar kita tingkatkan untuk di masa mendatang," harap pelatih 58 tahun ini.(*)