Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Akhiri Liga 1 di Papan Bawah PSM Makassar Tatap AFC Cup 2022, Manajemen Mulai Berburu Pemain

Gagal juara di Liga 1 Indonesia 2021/2022 PSM Makassar tetap mewakili Indonesia bersama Bali United di AFC Cup 2022

Editor: Alfian
Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim
Skuad PSM Makassar 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Musim yang berat sudah dilalui PSM Makassar.

Sebanyak 34 pertandingan di Liga 1 Indonesia 2021/2022 telah dilewati dan akhirnya memastikan skuat Laskar Pinisi tetap bertahan di kompetisi kasta tertinggi Tanah Air musim depan.

Namun sebelum menatap Liga 1 musim depan, PSM Makassar terlebih dahulu menatap AFC Cup 2022.

Turnamen antarklub Asia ini bakal berlangsung, Juni mendatang.

Artinya, PSM hanya memiliki waktu sekitar tiga bulan kedepan mempersiapkan tim yang tangguh.

Baca juga: Kontra Arema FC Jadi Laga Perpisahan Zulkifli Syukur Bersama PSM, Pindah atau Pensiun?

Baca juga: PSM Tutup Musim Ini dengan Kekalahan, Takluk dari Arema dengan Skor 1-0

Mengingat di ajang tersebut skuat Laskar Pinisi tergabung di grup H bersama Kuala Lumpur FC dan Tampines Rovers.

Kuala Lumpur FC merupakan jawara FA Cup Malaysia.

Tim ibukota Negeri Jiran itu saat ini diarsiteki Bojan Hodak, yang merupakan eks pelatih PSM pada musim 2020 lalu.

Sedangkan Tampines Rovers adalah tim papan atas Singapura. Tampines pada AFC Cup musim sebelumnya pernah bersua dengan PSM.

Sebagai wakil Indonesia di AFC Cup, PSM tentu enggan menjadi penggembira semata.

Terlebih lagi tim kebanggaan masyarakat Makassar itu sudah memiliki pengalaman di ajang yang sama dua musim berturut-turut.

Tiga bulan masa persiapan menuju AFC Cup ini tentu ingin dmanfaatkan semaksimal mungkin manajemen PSM dalam membangun tim yang solid.

Ini sesuai dengan janji Direktur Utama PSM, Munafri Arifuddin, yang menegaskan akan merombak skuat hingga 80 persen nantinya.

"Lebih dari 80 persen, termasuk pemain asing, jajaran pelatih akan kita evaluasi. Kita akan evaluasi total," ungkapnya saat ditemui usai pertandingan PSM vs Persiraja Banda Aceh pada Sabtu (26/3/2022).

Appi ingin akan mengincar pemain yang memiliki kualitas. Apa lagi, PSM akan berlaga di AFC Cup.

Belum lagi, kompetisi musim depan persaingan cukup ketat. Ia target PSM bisa bersaing di papan atas Liga 1 musim mendatang.

"Setelah melihat perkembangan 18 tim, kita akan skuad yang baik, sehingga ke depan kita bisa bentuk tim yang lebih baik dan lalukan persiapan lebih matang dari sebelumnya," tuturnya.

Dia pun berkomitmen tak akan meninggalkan PSM dalam kondisi terseok-seok.

"Saya akui bahwa persiapan kurang maksimal dengan berbagai persoalan yang ada. Musim depan akan jauh lebih baik," ujarnya

Tak lupa, Appi sampaikan ucapan terima kasih kepada pecinta PSM, tanpa henti mendukung dan mendoakan yang terbaik bagi tim kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Terima kasih kepada suporter yang selalu berikan dukungan dan doa selama ini," ucapnya.

Owner PSM yang juga Founder Bosowa, Aksa Mahmud juga mengamini jika manajemen PSM PSM akan berburu pemain hebat.

“Kita akan cari pemain sampai ke Amerika Latin. Saya lihat pemain Argentina dan Columbia itu banyak yang hebat dan cocok untuk PSM,” kata Aksa Mahmud.

Hanya saja, Aksa mengingatkan bahwa pemain lokal tetap harus ada.

“Harus tetap ada pemain Bugis-Makassar. Harus tetap ada pemain dari Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bone, Luwu, Sidrap, Bulukumba, dan daerah lain di Sulsel, karena itu yang menjadi sumber ciri khas PSM,” jelas Aksa Mahmud.

Gagal Menang Lawan Arema FC

Pelatih PSM Makassar, Joop Gall kecewa atas kekalahan 1-0 dari Arema FC di laga penutup atau pekan ke-34 Liga 1 2021-2022.

PSM takluk lewat gol striker Arema, Carlos Fortes di menit 85.

Laga kedua tim berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (30/3/2022) malam.

"Saya kira tiga orang duduk di sini, dan juga tim yang ada di loker room kecewa dengan hasil yang kita dapat hari ini," ucapnya.

Menurutnya, Arema tim bagus, punya pemain yang bagus pula. Bahkan, Singa Edan mampu bersaing di papan atas.

Namun, di pertandingan tadi timnya berikan perlawanan yang berat bagi Arema.

Pelatih berkebangsaan Belanda ini mengaku di babak pertama, Arema bermain dengan penguasaan bola yang lebih.

Hal ini tak lepas dari timnya memang membiarkan. Para pemainnya memilih sabar di awal pertandingan.

Untuk menghentikan pergerakan Carlos Fortes, ia tak memiliki strategi khusus. Cukup memasang dua stopper untuk mengawal.

"Saya juga ditanyakan apa yang akan dilakukan dengan striker ini. Apakah ada strategi khusus, saya siapkan dua stopper kita untuk mengeliminasi Fortes di pertandingan ini. Sampai babak pertama selesai kita masih bermain dengan 0-0," tuturnya.

"Kita melakukan duel yang bagus. Setiap pemain di lini pertahanan bermain baik pada saat kita tidak memegang penguasaan bola," sambungnya.

Di babak kedua, Joop Gall coba mainkan pemain bugar. Rizky Eka dan Yakob Sayuri masuk untuk tambah daya serang dari sayap. Hasilnya cukup berhasil.

"Kita membuat peluang 100 persen, bahkan ada mengenai tiang. Yakob sudah satu lawan satu, lawan penjaga gawang. Ini yang selalu saya katakan bahwa efisiensi saat mendapatkan peluang, karena dapatkan peluang itu susah".

"Begitu peluang itu kita dapatkan, kita harus gunakan dengan baik-baik. Kita harus manfaatkan peluang tersebut. Pada saat tidak memanfaatkan peluang, maka lawan yang akan manfaatkan," terangnya.

Dia pun menilai gol Carlos Fortes tersebut tidak normal. Namun, ia harus akui timnya kembali kebobolan lewat bola set piece atau bola mati.

"Meskipun gol tersebut tidak normal, tapi lagi-lagi kita kemasukan dari set piece atau bola mati. Efesiensi harus benar-benar kita tingkatkan untuk di masa mendatang," harap pelatih 58 tahun ini.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved