Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kebakaran di Ablam

10 Rumah Terbakar di Ablam Makassar, Polisi: Dugaan Sementara Korsleting Listrik

Saat ditemui di kantornya, Kasi Humas Polsek Makassar, Aipda Iskandar mengatakan dugaan sementara kebakaran tersebut karena korsleting.

Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/WAHYUDDIN
Korban membenahi pemukimannya yang telah terbakar.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua RT 06, Suryani Jalil yang juga korban kebakaran di Jl Abubakar Lambogo atau Ablam telah melaporkan bencana ini ke Polsek Makassar, Kamis (31/3/2022).

"Tadi sudah dilaporkan ke Kapolsek," kata Suryani Jalil.

Saat ditemui di kantornya, Kasi Humas Polsek Makassar, Aipda Iskandar mengatakan dugaan sementara kebakaran tersebut karena korsleting.

"Penyebab terjadinya kebakaran diduga arus pendek," kata Aipda Iskandar.

"Itu baru dugaan sementara. Kita baru mau selidiki lebih lanjut," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan 10 rumah terbakar di Jl Abubakar Lambogo, RT 06, RW 04, Kelurahan Bara Baraya, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Rabu (30/3/2022).

Sembilan rumah rusak berat, hancur ludes dimakan api, dan satu terdampak.

Salah satu rumah yang terbakar ialah rumah Ketua RT 06 Suryani Jalil.

Suryani Jalil mengatakan dari 10 rumah terbakar, ada beberapa berpetak-petak.

Setiap petak ditinggali oleh kepala keluarga berbeda.

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh RT, RW, dan lurah setempat, sebanyak 26 KK sebagai penghuni tetap di rumah yang terbakar itu.

Sementara empat KK lainnya adalah anak kos-kosan.

Suryani Jalil juga membagi per jenis kelamin. Sebanyak 47 laki-laki dan 55 perempuan.

Selain itu, juga terdapat 12 balita dengan jenis kelamin empat laki-laki dan sembilan perempuan.

Sementara yang lanjut usia sebanyak empat orang.

Saat ini berbagai bantuan sudah berdatangan. Namun jumlah yang ada masih kurang bagi semua korban kebakaran itu.

Lurah Bara Baraya, Juanda mengatakan beberapa korban telah kembali membenahi pemukimannya yang telah terbakar.

Mereka akan memasang tenda di pemukiman masing-masing.

"Tenda untuk pengungsi nantinya juga masih dibutuhkan," katanya.

Untuk tiga hari kedepan, kata Juanda, dapur umum dari Dinas Sosial Makassar juga akan berakhir. Sehingga para korban membutuhkan perlengkapan dapur.

"Kebutuhan urgent yang mendesak  kedepannya setelah dapur umum Dinsos berakhir masanya, adalah perlengkapan alat masak," katanya.

Sementara itu, Ketua RT 06, Suryani Jalil menambahkan kebutuhan mendesak lainnya.

Kata dia, kebutuhan pakaian untuk ibu-ibu juga saat ini sangat dibutuhkan.

"Pakaian dalam sama daster juga," katanya. (*)

Laporan wartawan Tribun Timur, Wahyudin Tamrin

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved