Terungkap! Ini Alasan AHY Pilih Nimatullah 'Oppo' Sebagai Ketua Demokrat Sulsel
Kepala BPOKK DPP, Herman Khaeron, mengungkapkan Ullah atas loyalitasnya membela AHY dari gangguan kudeta kubu Moeldoko cs awal 2021 lalu.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memutuskan Nimatullah Rahim Bone 'oppo' memimpin segitiga mercy Sulawesi Selatan periode 2022-2027.
Keputusan itu diumumkan ke publik Rabu (30/3/2022) hari ini.
DPP menyampaikan ada sejumlah pertimbangan memilih Ullah, sapaan.
Kepala BPOKK DPP, Herman Khaeron, mengungkapkan Ullah atas loyalitasnya membela AHY dari gangguan kudeta kubu Moeldoko cs awal 2021 lalu.
Ketika itu Ullah aktif menggalang loyalitas kepada kepemimpinan AHY.
Ullah jadi 'ketua kelas' 34 DPD se-Indonesia menyatakan sumpah setia kepada AHY.
"Terpilihnya Ni’matullah salah satunya karena dapat mempertahankan kedaulatan partai atas rongrongan GPK PD (gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat)," kata Herman dalam rilis DPP yang diterima Tribun.
Kedua, kata Herman, DPP percaya keberadaan Ni’matullah sebagai pimpinan DPRD Sulsel dapat melakukan konsolidasi dengan baik di seluruh Kabupaten/kotamadya Sulawesi Selatan.
Herman juga mengingatkan pesan AHY, musda adalah ajang konsolidasi organisasi.
"Diharapkan dengan sudah ditentukannya Ketua DPD Demokrat Sulsel periode 2022-2027, Demokrat di Sulsel bisa segera melakukan konsolidasi, untuk persiapan verifikasi parpol dan pemilu 2024," katanya.
Meski demikian, Herman juga mengapresiasi calon ketua Ilham Arief Sirajuddin.
Herman menyampaikan, semua calon yang diusulkan oleh para pemilik suara di musda, merupakan kader terbaik Partai Demokrat di daerahnya masing-masing.
"Mereka memiliki jejak rekam dan kompetensi yang sudah teruji selama ini. Mereka pun sama-sama memiliki komitmen yang kuat untuk membangun Partai Demokrat ke depannya," katanya.
Dalam sejumlah kesempatan Ullah menyatakan loyalitasnya kepada kepemimpinan AHY.
Bahkan Ullah pernah menyatakan secara tegas menabuh genderang perang dengan pihak yang mencoba merebut paksa kepemimpinan AHY.