KKB Papua
Egianus Kogoya Punya Senjata Mematikan Jenis Minimi, Bisa Tembakkan 1.000 Peluru dalam Semenit
Minimi merupakan senapan mesin ringan yang diproduksi oleh perusahaan senjata Belgia FN.
TRIBUN-TIMUR.COM - KKB Papua yang telah dicap teroris oleh pemerintah Indonesia baru-baru ini melancarkan serangan terbaru ke pos penjaga yang dijaga anggota Marinir TNI AL di Ndugama, Papua.
Dalam kejadian ini, sebanyak 10 orang menjadi korban. Dua di antaranya meninggal dunia.
Disebutkan KKB yang melakukan penyerangan merupakan kelompok pimpinan Egianus Kogoya.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, eksistensi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua, sudah berlangsung sejak 2018, atau sejak terjadinya pembantaian para pekerja PT. Istaka Karya.
Lama tidak beraksi, kelompok tersebut tiba-tiba menyerang Pos Marinir di Distrik Kenyam, dengan persenjataan canggih, yaitu pelontar granat atau Grenade Launcher Module (GLM).
Akibat aksi tersebut, dua personel marinir gugur, satu kritis dan tujuh terluka.
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani menyebutkan, setidaknya ada tiga senjata berat yang dikuasai kelompok Egianus Kogoya.
"Mereka punya dua pucuk GLM dan satu pucuk Minimi," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (28/3/2022) malam.
Dua pucuk GLM yang dikuasai Egianus, berasal dari rampasan pada 2019 dan 2020.
Minimi merupakan senapan mesin ringan yang diproduksi oleh perusahaan senjata Belgia FN.
Diproduksi dari tahun 1979, Minimi masih digunakan hingga sekarang.
Senpi Minimi ini mampu menembak secara otomatis dengan kecepatan hingga seribu butir peluru per menit.
Bahkan saat uji coba yang dilakukan AS, Minimi mampu menembakkan 8.657 peluru tanpa mengalami kerusakan parah.
Minimi memiliki akurasi seperti senapan serbu. Senpi satu ini mampu menembak target hingga jarak 500 meter.
Jika menggunakan Bipod, Minimi mampu mencapai jarak efektif hingga 1000 meter.