Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Kebudayaan Makassar

Warna-warni Hari Kebudayaan Makassar 1 April, Ada Atraksi Gandrang Bulo

Pemkot Makassar mencanangkan Hari Kebudayaan pada 2019 lalu. Tahun ini untuk keempat kalinya Makassar merayakan Hari Kebudayaan.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur/Muh Abdiwan
Hotel Aryaduta Makassar ikut merayakan Hari Kebudayaan dan Bulan Budaya Kota Makassar. Kegiatan ini diperingati setiap 1 April. 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - 1 April 2022, Pemerintah Kota Makassar bakal memperingati Hari Kebudayaan Kota Makassar.

Makassar satu-satunya daerah di Indonesia yang menetapkan hari kebudayaan.

Pemkot Makassar mencanangkan Hari Kebudayaan pada 2019 lalu. Tahun ini untuk keempat kalinya Makassar merayakan Hari Kebudayaan.

Dinas Kebudayaan sebagai leading sector tentu sudah mempersiapkan gelaran ini dengan matang.

Ada banyak rentetan acara yang akan memeriahkan hari kebudayaan Kota Makassar, salah satunya atraksi Gandrang Bulo.

Atraksi Gandrang Bulo bakal dilakukan serentak di 1000 lorong Kota Makassar.

Berikut wawancara eksklusif Tribun-Timur.com bersama Sekretaris Dinas Kebudayaan Makasar, Amalia Malik.

- Apa itu atraksi Gandrang Bulo?

Ini adalah salah satu jenis kesenian Kota Makassar, merupakan warisan orang-orang terdahulu. Tarian ini dipertontonkan saat agenda-agenda pesta rakyat.

Tarian Gandrang Bulo berasal dari dua kata, gandrang artinya gendang, sementara bulo artinya bambu. Tarian ini pada umumnya dimaknai dengan keceriaan, kebahagiaan, dan kebersamaan.

- Kapan atraksi ini dilakukan?
Atraksi ini dilakukan pada saat perayaan hari kebudayaan Kota Makassar yang jatuh pada 1 April 2022. Serentak dilakukan di 1000 lorong di Kota Makassar.

Ini adalah rangkaian dari hari kebudayaan, masyarakat di 153 kelurahan akan berpartisipasi. Dinas Kebudayan sudah melakukan koordinasi dengan camat lurah, diharapkan mereka merayakan dan memeriahkan untuk ikut beratraksi secara serentak di 1000 lorong yang sudah ditunjuk kelurahan masing-masing.

- Lorong mana saja yang akan terlibat?

Kalau bicara 1000 lorong masing-masing kelurahan menyiapkan 7 lorong untuk melakukan atraksi gandrang bulo, ini akan diikuti oleh 20 ribu anak, termasuk anak sekolah baik SD maupun SMP.

- Siapa yang akan memainkan atraksi tersebut?

Anak-anak dan masyarakat yang ada di lingkungan lorong tersebut. Dinas Kebudayaan telah menyiapkan musik dan video tarian yang akan jadi contoh.

Kita harap ada spontanitas anak-anak untuk melakukan kreativitas, tidak mesti mengikuti sesuai contoh yang diberikan, tapi ada unsur kreativitasnya.

- Dari sekian banyak kebudayaan di Makassar kenapa memilih gandrang bulo?

Tujuannya bagaimana mereka (anak-anak dan masyarakat) memahami mengetahui, gandrang bulo ini sebagai salah satu atraksi warisan budaya.

Alasan lainnya, tarian gandrang bulo bakal diajukan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai warisan budaya dan untuk lebih menguatkan agar kesenian ini ditetapkan sebagai atraksi seni pertunjukan yang menjadi warisan budaya.

Mudah-mudahan bisa menjadi muri karena melibatkan 20 ribu anak secara serentak di 15 kecamatan di Kota Makassar.

-Apakah ada pakaian khusus yang digunakan saat melakukan atraksi?

Semua yang terlibat menggunakan pakaian adat Bugis Makassar, bisa juga pakaian adat Mandar dan Toraja. Bukan hanya anak-anak yang melakukan atraksi, pelaku usaha seperti restoran, hotel, ASN, juga ikut menggunakan pakaian adat.

Apalagi Wali Kota Makassar Danny Pomanto sudah mengeluarkan edaran untuk serentak menggunakan baju adat, memutar musik atau instrumen tradisional, hingga menyuguhkan makanan tradisional saat Hari Kebudayaan Kota Makassar.

-Selain atraksi gandrang bulo, apa agenda lainnya dalam peringatan Hari Kebudayaan Makassar?

Diawali dengan upacara hari kebudayaan, sekaligus mengukuhkan dewan budaya dan forum budaya. Setelah upacara beralih ke depan museum, kemudian secara serentak melakukan atraksi gandrang bulo di 1000 lorong dan semua sekolah baik negeri maupun swasta.

Rangkaian lainnya ada festival kuliner yang akan dilakukan tiap pekan, rangkaian hari kebudayaan bertepatan bulan puasa, sehingga kita juga mengambil momentum 8 April untuk membuat drama musikal yang menceritakan bagaimana perjuangan Syech Yusuf dalam melakukan penyebaran agama Islam.

-Dimana dan kapan pelaksanaan drama musikal?

Tanggal 8 April di Pantai Losari setelah salat tarawih, masyarakat bisa mengakses drama musikal ini sekaligus belajar tentang sejarah karena terbuka untuk umum.

- Bagaimana kemeriahan Hari Kebudayaan di tahun-tahun sebelumnya?

Pada tahun 2019 kita lakukan sangat semarak dengan parade carnaval di Benteng Rotterdam, tetapi dua tahun terakhir dilakukan secara virtual karena pandemi.

-Apa harapan di Hari Kebudayaan Makassar yang ke empat?

Keterlibatan warga Makassar dalam peringati hari kebudayaan tidak hanya pakai pakaian adat tapi merasa memiliki bahwa satu-satunya di Indonesia yang merayakan hari kebudayaan adalah Makassar, dan keterlibatan anak-anak dan seluruh warga bisa merasakan hari kebudayan Makassar dengan tema semua etnis Warna-warni Budaya Makasar.

Hari kebudayaan jadi momentum untuk membesarkan dan memperkuat jati diri bangsa bahwa cagar budaya di Makassar cukup banyak dan luas, kita harap masyarakat ikut serta lestarikan karana cagar budaya yang ada adalah warisan. (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved