Hari Rebusan
Soal Hari Rebusan, Danny Pomanto: Saya Makan Ubi Jalar dari Kecil, Sekarang jadi Wali Kota
"Saya hobi makan ubi jalar dari kecil, saya pemakan ubi jalar, barangkali makan ubi jalar saya jadi wali kota juga," ucap Danny Pomanto di kediamannya
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Danny Pomanto menyampaikan telah mengonsumsi ubi jalar rebus sejak kecil.
Ubi jalar ungu jadi rebusan favoritnya, dari kecil hingga saat ini Danny Pomanto mengaku masih mengonsumsinya.
Danny sempat bergurau, dirinya bisa saja jadi Wali Kota karena ia rajin melahap rebusan.
"Saya hobi makan ubi jalar dari kecil, saya pemakan ubi jalar, barangkali makan ubi jalar saya jadi wali kota juga," ucap Danny Pomanto di kediamannya, Minggu (27/3/2022).
"Jadi kalau mau jadi wali kota makan rebus-rebusan, saya juga senang sekali makan jagung, minum air kelapa," kata Danny Pomanto.
Hari ini, Pemkot Makassar mencanangkan Festival Rebus.
Seluruh pegawai, RT/RW, lurah hingga camat membuat olahan makanan rebusan di lokasinya masing-masing.
Ini akan terus berlanjut kata Danny Pomanto, setiap pekan warga diharapkan mengonsumsi rebusan.
"Makassar sehat sehat dengan rebus menjadi tagline kami," katanya.
Menurutnya, festival ini jadi bagian penting awal membangun kebiasaan baru.
Baca juga: Minyak Goreng Mahal, Danny Pomanto Bakal Terapkan Hari Rebusan, Siap-siap Gorengan Tersingkir
Baca juga: Minyak Goreng Mahal Wali Kota Makassar Ingin Bikin Hari Rebusan, Danny Pomanto : Saya Serius!
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Makassar, Muhammad Rheza mengatakan, untuk keberlanjutan festival rebusa ini kuncinya ada di kelurahan dan kecamatan.
Pimpinan tingkat bawah harus mengedukasi masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat tersebut.
"Bisa jadi nanti pak wali buat surat edaran untuk mengimbau dan mengingatkan camat untuk mensosialisasikan ini," tuturnya.
Budaya gorengan memang sudah sangat kental di masyarakat.
Karana itu, perlu pembiasaan, apalagi minyak goreng semakin sulit dijangkau oleh masyarakat.
"Dengan kelangkaan minyak goreng mengajarkan kita sedikit berubah, kenapa orang dulu panjang umurnya karena jarang makan gorengan," ujarnya.
Selain untuk kesehatan masyarakat, festival rebus ini juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Bisa meningkatkan ketahanan pangan lokal dan ekonomi masyarakat," tutupnya. (*)