Tenggelam di Air Terjun Bantimurung
Kerap Telan Korban, Warga Minta Permandian Bantimurung Luwu Utara Ditutup
Sejumlah warga mengusulkan penutupan obyek wisata Permandian Air Terjun Bantimurung di Desa Bantimurung, Kecamatan Bone-bone, Kabupaten Luwu Utara.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNLUTRA.COM, BONE-BONE - Sejumlah warga mengusulkan penutupan obyek wisata Permandian Air Terjun Bantimurung di Desa Bantimurung, Kecamatan Bone-bone, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Usulan ini warga sampaikan setelah obyek wisata tersebut kembali menelan korban jiwa.
"Kami meminta Permandian Bantimurung ditutup, kenapa? karena sering menelan korban jiwa," kata Haeruddin, warga Bone-bone.
Menurut dia, Permandian Bantimurung tidak dilengkapi dengan pengamanan yang memadai.
Sehingga sangat mudah menelan korban jiwa.
"Harusnya dibenahi dulu baik-baik, ada penanda dan sebagainya," katanya.
Hal senada disampaikan Aspullah, juga warga Bone-bone.
"Tutup saja dulu, karena belum memadai menjadi tempat wisata," tuturnya.
Ia juga mengigatkan agar warga untuk sementara tidak ke sana.
"Tidak usah dulu ke Bantimurung, di sana memang berbahaya," bebernya.
Kasus orang meninggal tenggelam di Permandian Air Terjun Bantimurung, Desa Bantimurung, Kecamatan Bone-bone, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, bukan kali pertama terjadi.
Pada Agustus 2021 lalu, obyek wisata alam ini juga menelan korban.
Pemuda desa setempat Muhammad Rasyid (20) juga meninggal dunia usai tenggelam di kolam air terjun.
Ketika itu, mayat Rasyid baru bisa ditemukan tiga hari setelah ia dinyatakan tenggelam.
"Kasus seperti ini bukan baru pertama kali terjadi, tahun lalu ada juga pemuda Desa Bantimurung yang tenggelam dan meninggal di sini," kata warga, Fikar, Minggu (27/3/2022).