Rara Isti Wulandari
Apakah Tahun Depan Jasa Rara Isti Wuladari Masih Digunakan di Sirkuit Mandalika? Ini Jawaban ITDC
Dorna sebagai penyelenggara, menyetujui pengadaan pawang hujan dan mengizinkan Rara masuk ke area sirkuit untuk melakukan ritual.
Menurut Rara, dirinya sedang berada di dalam tenda kala hujan deras mengguyur Sirkuit Mandalika pada hari Minggu siang. Kala itu, ia tengah melakukan ritual penangkal hujan bersama dua asistennya.
Hujan yang semakin deras dengan petir menggelegar membuat Rara mencoba masuk ke area sirkuit. Awalnya, ia tidak diperbolehkan masuk karena Rara tidak memiliki tanda pengenal atau ID dari Dorna.
Meski demikian, pihak MGPA akhirnya memperbolehkan Rara masuk paddock atas persetujuan Dorna.
Rara kemudian melakukan ritual dengan membawa cawan hingga menarik perhatian banyak pihak. Setelah Rara melakukan aksi ritualnya, hujan di Mandalika pun reda.
Di sisi lain, Rara tampak tidak mengenakan alas kaki alias "nyeker" kala melakukan ritual di pitlane MotoGP Mandalika. Menurutnya, itu merupakan salah satu syarat yang harus dilakukan kala menjalani ritual sebagai pawang hujan.
"Saya kalau sedang ritual tidak boleh memakai alas kaki. Saya harus menyatu dengan alam. Saat ritual saya juga tidak boleh diganggu, nanti bisa merusak rencana," paparnya.
Rara sendiri merupakan seorang penganut Kejawen yang lahir di Papua dan tinggal di Bali. Menurut Rara, ada dua corak pawang hujan di Indonesia yaitu corak Islam dan corak Hindu.
Rara mengaku sama-sama menggunakan kedua corak tersebut. Ia menerapkan cara dan teknik Hindu, sedangkan asistennya menggunakan cara Islam atas izinnya.(*)
