Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perang Rusia Ukraina

Rusia: Ukraina Membunuh Lebih Banyak Orang di Mariupol Daripada Kami

Hal ini diumumkan oleh kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Federasi Rusia, Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev

Editor: Ilham Arsyam
AP Photo/Evgeniy Maloletka
Ledakan terlihat di sebuah gedung apartemen setelah tank tentara Rusia menembak di Mariupol, Ukraina, Jumat, 11 Maret 2022. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Rusia mengklaim APU (Angkatan Bersenjata Ukraina) membunuh lebih banyak orang di Mariupol ketimbang mereka.

Rusia menyebut APU membunuh dari 80 menjadi 235 warga per harinya.

Hal ini diumumkan oleh kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Federasi Rusia, Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev.

Melansir URA News dari RIA Novosti, jenderal Minintsev mengatakan, “Bencana kemanusiaan yang mengerikan telah berkembang di Mariupol sebagai akibat dari pelanggaran hukum yang diatur oleh nasionalis Ukraina. Bandit yang putus asa dan tidak punya pikiran, menyadari ketidakmungkinan memberikan bantuan apa pun dari Kyiv, melakukan teror besar-besaran di tempat-tempat kota yang masih mereka kendalikan.”

Kepala NCUO (National Defense Management Center) itu menekankan bahwa ini adalah statistik selama tiga hari terakhir.

Menurut dia, jumlah korban tewas termasuk orang-orang yang berusaha meninggalkan Mariupol sendiri.

“Para militan hanya menembak mereka,” Mizintsev menyimpulkan.

Media Rusia itu mengklaim serangan Putin ke Rusia adalah sebuah operasi khusus untuk demiliterisasi dan denazifikasi Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa tujuan dari operasi khusus ini adalah untuk menyelamatkan penduduk Donbass dari genosida bertahun-tahun.

Sebelumnya, salah satu ideolog utama Batalyon Nasional Azov (organisasi terlarang di Federasi Rusia) Nikolay Kravchenko dengan tanda panggil Kruk dilikuidasi di Mariupol.

Kementerian Pertahanan Federasi Rusia pada pagi hari tanggal 21 Maret akan membuka koridor karet dari kota tersebut sehingga semua orang dapat pergi ke sisi Rusia atau Ukraina.

'Pilihan' Manipulatif untuk Mariupol

Rusia telah memberikan warga Ukraina pilihan untuk menyerah dan meninggalkan kota Mariupol pada Senin pagi, seperti dikutip dari Times of Israel yang mengutip media Rusia.

Namun pilihan itu dianggap ancaman bagi sebagian orang.

Kementerian Pertahanan Moskow mengatakan mereka akan membuka koridor kemanusiaan untuk memperbolehkan warga sipil dan personil melarikan diri dari kota yang dibom itu antara 10 pagi sampai 5 sore pada hari Senin, jika tentara Ukraina menyerahkan senjata mereka.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved