Badan Narkotika Sidrap
Badan Narkotika Kabupaten Sidrap Mendadak Tes Urine Peserta Seminar, Ada Positif?
Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sidrap bekerja sama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan gelar seminar.
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNSIDRAP.COM, SIDRAP - Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sidrap bekerja sama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan gelar seminar anti narkoba.
Kegiatan berlangsung di Aula Kompleks SKPD, Kabupaten Sidrap, Senin (21/3/2022).
Seminar bertema Provinsi Sulawesi Selatan BERSINAR (Bersih Narkoba) digelar dalam rangka HUT BNN RI ke-20.
Pesertanya, para kepala sekolah SD dan SMP dari Kecamatan Kulo, Panca Rijang dan Baranti.
Sebelum acara dimulai, panitia dibantu petugas dari RS Arifin Nu’mang melakukan tes urine secara mendadak kepada seluruh peserta.
Dari hasil tes tersebut, seluruh peserta dinyatakan negatif narkoba. Adapun seminar dibuka Sekretaris Daerah, Sudirman Bungi.
Ketua BNK Sidrap merupakan Wakil Bupati Sidrap, Mahmud Yusuf hadir sekaligus membawakan materi seminar.
Tampak pula, Asisten Pemerintahan dan Kesra Andi Faisal Burhanuddin, Kepala Badan Kesbangpol Indah Said Roem dan Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdikbud Syamsuddin.
Sudirman Bungi mengatakan, dampak dan korban narkotika dari tahun ke tahun semakin meningkat serta membahayakan generasi muda. Sehingga memerlukan penanganan serius.
Dikatakan, penanganan ini harus dilakukan secara dini dengan melibatkan seluruh potensi yang ada.
Baik di pemerintah dan pihak-pihak terkait, utamanya para kepala sekolah dan guru di sekolah.
"Oleh karena itu, kami harapkan kepada kepala sekolah dan guru untuk terus memantau anak-anak didik di sekolah," pintanya.
Di kesempatan itu, Sudirman mengutip sebuah kisah yang pernah disampaikan cendikiawan muslim, Quraish Shihab. Tentang seorang bercita-cita mengubah dunia, mengubah negerinya dan keluarganya.
Namun dalam perjalanannya, dia sadar itu mustahil tanpa diawali merubah diri sendiri.
Benang merah dari kisah ini, kata Sudirman, perubahan paling mendasar harus dimulai dari diri sendiri. Jangan harap dapat mengubah orang lain, apalagi dunia, kalau diri sendiri tidak mau berubah.