Minyak Goreng
Harga Minyak Goreng Melambung Tinggi, Warga Bulukumba Rebutan Minyak Curah
Tingginya harga minyak goreng pasca penghapusan subsidi, membuat warga beralih ke minyak curah. Seperti di Bulukumba, Sulsel.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Tingginya harga minyak goreng pasca penghapusan subsidi, membuat warga beralih ke minyak curah.
Seperti di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (19/3/2022).
Puluhan emak-emak mengantre di salah satu agen minyak curah di Pasar Sentral Bulukumba.
Beberapa diantara mereka membawa jeriken. Mulai dari jeriken isi 5 liter hingga 20 liter.
Agen Minyak Curah, Hj Ani mengaku, jika pembeli mulai berdatangan sejak pukul 05.30 Wita.
Karena kewalahan, ia mengaku memberikan nomor antrian kepada pembeli.
"Kita tetap batasi pembelian, supaya semua kebagian. Satu orang kita hanya kasi 5 liter," kata Hj Ani.
Hj Ani mengaku, jika distribusi minyak curah mengalami peningkatan.
Jika biasanya hanya mendapat jatah 24 drum setiap minggunya, kini ia mendapat 48 drum.
"Alhamdulillah bertambah. Pembeli juga tambah banyak setelah subsidi minyak dicabut," jelas Hj Ani.
"Harga minyak curah juga tetap kami jual sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi)," tambahnya.
Sebelumnya, setelah subsidi dicabut, harga minyak goreng di pasaran saat ini Rp 23.900 perliter.
Sedangkan harga minyak curah bertahan di harga Rp14 ribu. Itu berlaku sejak 16 Maret 2022 lalu.
Salah satu pembeli, Rosmini, mengaku lebih memilih minyak curah karena harganya jauh lebih murah.
"Dari pada beli minyak goreng harganya ada yang Rp30 ribu, mending minyak curah. Jauh lebih murah. Rp30 ribu sudah dapat dua liter," kata dia. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi