Lukisan Armin Mustamin Toputiri
Pameran Armin Mustamin Toputiri Berakhir, Ditutup dengan Doa Bersama untuk Mike Turusy
Pameran lukisan tunggal Armin Mustamin Toputiri resmi ditutup hari ini, Kamis (17/3/2022). Ditandai dengan doa bersama untuk Mike Turusy.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pameran lukisan tunggal Armin Mustamin Toputiri resmi ditutup hari ini, Kamis (17/3/2022).
Pameran tersebut berlangsung di Hotel Claro Makassar, Sulawesi Selatan selama enam hari.
Sebelum menutup acara tersebut, Armin Mustamin Toputiri sempat mencurahkan isi hatinya dengan sosok yang mengajarnya melukis, Mike Turusy.
Ia juga mengajak hadirin bersama-sama mendoakan almarhum.
"Mari kita sama-sama membaca Al-Fatihah untuk beliau," kata Armin Mustamin Toputiri.
Setelah memimpin doa, Armin Mustamin Toputiri kembali duduk. Lalu dilanjutkan Manager Exhibition Pameran, Moch Hasymi Ibrahim.
Ia kemudian melaporkan terkait pameran lukisan tunggal Armin Mustamin Toputiri itu.
Kegiatan tersebut, kata Hasymi, dipersiapan selama satu setengah bulan.
Selama enam hari itu, jumlah pengunjung sekitar 1.000.
Rerata perhari sebanyak 120 pengunjung. Kecuali pada hari pertama sebanyak 300 pengunjung.
"Engagement di sosial media kita seiring berjalannya waktu sekarang berada di rata-rata 4 ribuan," katanya.
Hasymi juga menyampaikan, salah satu tujuan dari pameran ini adalah agar seni rupa di Makassar terbaca oleh radar seni rupa nasional.
"Secara normatif sebetulnya sudah oke lewat Kuss Indarto, tapi secara real selama pameran berlangsung muncul komentar-komentar sejumlah tokoh di media sosial," katanya.
Salah satunya Nirwan Ahmad Arsuka mengatakan, pameran ini menjadi titik awal bangkitnya seni rupa di Indonesia pasca Jawa-Bali.
"Dia seorang budayawan yang berada di papan atas di republik ini," katanya.
Selain itu, pameran ini juga dianggap berhasil. Pasalnya selama enam hari, 10 lukisan Armin Mustamin Toputiri laku terjual.
"Transaksi 10 lukisan Rp320 juta," katanya. (*)
Laporan wartawan Tribun Timur, Wahyudin Tamrin