Cara Kalla Group dan AWS Dukung Transformasi Perusahaan dan Startup Jadi Kelas Dunia
Achmad menuturkan bahwa bisnis startup kini mulai merambah ke berbagai sektor.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kalla Group bersama Amazon Web Service (AWS) menggelar Edu Project berupa Webinar dengan tema ‘Menjadi Inovator dan Start Up Kelas Dunia’.
Webinar ini digelar di BikinBikin Hub Nipah Mal dan Zoom Meeting, serta ditayangkan di YouTube Channel Kalla Group, Kamis (17/3/2022).
Peserta Webinar berasal dari berbagai kalangan termasuk puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Makassar.
Event ini digelar dalam rangka membantu masyarakat berinovasi, dengan melakukan edukasi-edukasi penting kepada perusahaan dan startup.
Hadir sebagai narasumber, People and Process Director Kalla Disa R Novianty, Chief Strategy and Technology Kalla Achmad Sugiarto, Head of Territory PT Amazon Web Service Indonesia Anthony Amni.
Lalu Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Kalla Syamril, Associate Professor (Lektor Kepala) of Computer Science Universitas Hasanuddin Dr. Eng. Armin Lawi dan Managing Partner Inventure dan Pakar Marketing Yuswohadi.
Chief Strategy and Technology Kalla Achmad Sugiarto menjelaskan bahw Edu Project merupakan bukti implementasi misi ke dua Kalla dalam membantu masyarakat melalui inovasi.
Untuk menunjang inovasi tersebut, kebutuhan terhadap cloud sudah pasti, baik corporate, UKM maupun secara individu, atau startup.
Achmad menyebut bahwa dari data, lebih dari 90 persen corporate ke multicloud.
Untuk itu, Kalla bersama AWS telah berkolaborasi menginisiasi Awan Indonesia https://tinyurl.com/awanID untuk masyarakat inovasi, sebutlah saja Innovation Geeks.
“Hal ini menjadi bagian dari inovasi untuk dapat menjadi kelas dunia,” kata Achmad.
Achmad menuturkan bahwa bisnis startup kini mulai merambah ke berbagai sektor.
Namun, di tahun 2021, khususnya selama masa pandemi Covid-19, ada beberapa sektor yang dinilai paling potensial untuk berkembang.
Sektor-sektor tersebut diantaranya financial technology (fintech), kesehatan, e-commerce, logistik, dan pendidikan.
“Khusus untuk e-commerce dan pendidikan, kedua sektor ini memang sudah terbukti mampu menunjukan pencapaian gemilang di industri lokal dan global,” tutur Achmad.
Sementara itu, Head of Territory PT Amazon Web Service Indonesia, Anthony Amni mengapresiasi Kalla yang telah berkolaborasi bersama AWS untuk menginisiasi Awan Indonesia.
Menurutnya, salah satu rahasia membangun aplikasi kelas dunia adalah ialah adanya cloud yang kebetulan dimiliki AWS walaupun dengan modal pas-pasan.
Dengan adanya cloud, teknologi terbaik bukan lagi menjadi hak perusahaan dengan uang berlimpah, tetapi siapapun yang memiliki ide brilliant.
Melalui cloud computing, sambungnya. semua teknologi yang mutakhir di dunia ini, ada server, database, analytics bisa diakses lewat internet dari belahan dunia manapun.
“Di Awan Indonesia, bisa mengakses semuanya dengan harga yang sangat terjangkau. Kami ingin membuat kegagalan menjadi murah. Karena kalau kegalalan murah, tidak ada lagi yang takut berinovasi,” kata Anthony.
Inovasi Kalla
Di kesempatan yang sama, People and Process Director Kalla, Disa R. Noviatnty memaparkan langkah-langkah yang dilakukan internal Kalla dalam berinovasi.
Beberapa tipe inovasi di Kalla, mulai dari Kaizen System, Innovation Project, Breakthrough Project dan yang terbaru nantinya Kalla Open Innovation 2022.
Menurut Disa, inovasi tersebut bukan project semata, tetapi dimasukkan ke dalam strategi perusahaan dan akan menjadi standarisasi.
“Kita menerapkan Plan Do Check Action (PDCA) dalam perusahaan. Jadi, Plan kita mulai start di awal tahun atau akhir tahun, kemudian kita implementasikan di tahapan Do,” paparnya.
“Lalu, Check kita lakukan review meeting tiap bulan. Di sinilah kita evaluasi apa saja improvement atau inovasi kita butuhkan,” sambung Disa.