Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perang Rusia Ukraina

Misi Berani Mati, 3 Pemimpin Eropa Timur Naik Kereta Api ke Kiev 'Di Sinilah Masa Depan Kita Semua'

Tiga pemimpin negara Eropa Timur itu adalah Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki, Perdana Menteri Ceko Petr Fiala, dan Perdana Menteri Slovenia

Editor: Ilham Arsyam
Twitter
ILUSTRASI. Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki, Perdana Menteri Ceko Petr Fiala, dan Perdana Menteri Slovenia Janes Janza bertemu di Kiev Ukraina (15/3) 

Foto-foto yang dirilis oleh para pemimpin Eropa sebelumnya berusaha untuk menyampaikan pertunjukan dukungan yang berani untuk Ukraina tiga minggu setelah pasukan Rusia menyerbu negara itu, dan ketika walikota Kyiv memperingatkan tentang bahaya yang meningkat bagi ibu kota dan penduduknya.

Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal, menulis di Twitter pada Selasa sore, memeluk para pengunjung. "Keberanian teman sejati Ukraina," katanya. “Membahas dukungan Ukraina dan memperkuat sanksi terhadap agresi Rusia.”

Menurut The New York Times, tidak ada indikasi bahwa Moskow telah menjamin perjalanan yang aman bagi para perdana menteri.

Juru bicara Putin, Dmitri S. Peskov, mengatakan bahwa pemerintah Polandia, Republik Ceko dan Slovenia belum berhubungan dengan Kremlin tentang perjalanan hari Selasa.

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Mengaku Berada di Ukraina

Pemimpin Republik Chechnya Ramzan Kadyrov mengklaim dirinya telah berada di Kiev, Ukraina bersama pasukan Rusia. Hal tersebut disampaikan Kadyrov melalui kanal Telegram pribadinya.

Sebagaimana diwartakan The Guardian, Senin (14/3/2022), Kadyrov merilis video yang menampilkan dirinya bersama tentara Rusia.

Video itu diklaim diambil di Hostomel, bandara dekat Kiev yang direbut pasukan Rusia pada hari-hari awal invasi.

Melalui Telegram-nya, Kadyrov mendesak pasukan Ukraina menyerah atau akan 'dihabisi'.

“Hari itu kami berada sekitar 20km darimu, Nazi Kiev, dan sekarang kami bahkan lebih dekat. Menyerahlah atau kamu akan dihabisi,” tulis Kadyrov dikutip The Guardian.

“Kami akan menunjukkan kepadamu bahwa Rusia mengajari perang lebih baik dari teori asing dan rekomendasi penasihat militer,” lanjutnya.

Kadyrov merupakan mantan pemberontak Chechnya yang menjadi sekutu dekat Vladimir Putin. Ia dilaporkan memerintah Chechnya dengan tangan besi.

Kadyrov memimpin pasukan paramiliter. Pasukan ini dilaporkan ikut diterjunkan ke Ukraina beberapa hari setelah invasi.

Pada Februari lalu, beredar foto-foto pasukan Kadyrov di Grozny, Chechnya dimobilisasi untuk diterjunkan ke Ukraina. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved