Musrenbang
Sejak Dipimpin Chaidir Syam, Pemkab Maros Gelar Musrembang Khusus Perempuan, Anak dan Disabilitas
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros menggelar musyawarah perencanaan pembangunan daerah (Musrenbang) khusus perempuan, anak dan penyandang disabilitas
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sudirman
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros menggelar musyawarah perencanaan pembangunan daerah (Musrenbang) khusus perempuan, anak dan penyandang disabilitas.
Kegiatan ini berlangsung di Baruga B Kantor Bupati Maros, Kamis (10/3/2022).
Peserta musrenbang merupakan masing-masing perwakilan dari forum anak, organisasi perempuan dan kelompok penyandang disabilitas.
Bupati Maros, Chaidir Syam mengatakan, musrenbang perempuan, anak dan penyandang disabilitas ini adalah kali kedua dilaksanakan di Maros.
Baca juga: Duh, Pertumbuhan Ekonomi Maros Terendah Kedua di Sulsel
Baca juga: Video: Chaidir Syam Ancam Cabut Izin Usaha Distributor dan Pengecer Pupuk Nakal di Maros
Sebab, tidak semua kabupaten melakukan musrenbang khusus ini.
"Musrenbang ini baru kami gagas tahun lalu bersama ibu Wabup. Ini pelaksanaan kali kedua," ujar Chaidir Syam.
Pada musrenbang kecamatan sudah ada yang disinggung permasalahan perempuan dan anak.
"Hanya saja kita tidak menyentuh secara mendalam permasalahan-permasalahan yang ada," ungkapnya.
Persoalan yang dibahas dimusrenbang hampir kebanyakan membahas mengenai pembangun jalan, pembangunan dan perbaikan jembatan, serta pembangunan fisik seperti sekolah dan kantor kecamatan.
Personal ruang publik bagi anak, kebutuhan kaum disabilitas, kekerasan pada perempuan, hanya bisa kita dapatkan di musrenbang khusus.
"Terkadang ditingkat kecamatan persoalan tentang tiga hal ini kurang disentuh. Meskipun terpisah, hasil dari musrenbang ini tetap akan dipadu serasikan dengan musrenbang kecamatan dan pokok-pokok pikiran DPRD," bebernya.
Chaidir berharap, melalui musrenbang ini akan lahir solusi-solusi dalam membuat kebijakan afirmatif untuk memperkuat pemberdayaan terhadap kaum perempuan dan penyandang disabilitas.
"Anak-anak akan punya tempat untuk beraktivitas, jika selesai dengan kegiatan sekolahnya mereka bisa melanjutkan kegiatan di ruang publik," lanjutnya.
Setelah pembukaan, kegiatan juga diramaikan dengan jingle pelopor dan pelapor (Jingle 2P) oleh forum anak Buttasalewangan