Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Investasi Algopacks

PKL, IRT & Instruktur Aerobik Bakal Melapor ke Polda, Tertipu Miliaran Rupiah Investasi Algopacks

Belasan warga di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengaku tertipu investasi Algopacks.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR/.COM/EMBA
ES (40) dan beberapa member investasi saat ditemui di salah satu cafe Jl Boulevar, Makassar, Rabu (9/3/2022) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Belasan warga di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengaku tertipu investasi Algopacks.

Korbannya mulai dari kalangan driver ojek online, Pedagang Kaki Lima (PKL), penjual bakso, hingga instruktur aerobik.

"Awalnya saya ditawarkan oleh tim pak HS, namanya ibu SS. Jadi ibu SS ini menawarkan investasi  Algopacks," kata ES (40) ditemui di salah satu cafe Jl Boulevar, Makassar, Rabu (9/3/2022) sore.

Baca juga: Breaking News: Ditangkap di Jakarta, Lima Tersangka Pengadaan Alkes RSIA Fatimah Tiba di Makassar

Baca juga: Breaking News: Warga Jl Rajawali Makassar Kena Tembak di Selangkangan, Pelaku Diduga Oknum Polisi

Investasi yang ditawarkan HS melalui SS itu, menjanjikan pendapatan berlipat ganda.

"Investasi tersebut diiming-imingi profit (keuntungan) 300 persen dan bisa dicairkan secara harian selama tiga tahun," ujarnya.

Atas iming-iming itu, dirinya pun mulai tergiur dan memutuskan bergabung pada 2020 lalu.

Awal bergabung, dirinya sempat melakukan transaksi atau pencairan dari dana yang diinvestasikan.

Terlebih saat coba mencairkan dana yang investasikan sempat berhasil.

"Waktu saya coba cairkan awal-awal sempat berhasil, tapi cuman ratusan ribu itu hari saya tarik. Setelah itu sudah tidak ada lagi," ucapnya.

Akibat dari investasi tersebut, dirinya dan belasan member lainnya mengalami total kerugian hingga milliaran rupiah.

"Kalau dari tim saya, kurang lebih hampir Rp 3 milliar. Saya sendiri investasinya kemarin kurang lebih Rp 175 juta, dan teman-teman saya ada yang Rp 200 juta, Rp 400 juta bahkan Rp 800 juta," beber ES.

Hal yang sama dialami MN (43) yang juga menjadi member investasi tersebut.

Ia mengaku mengalami kerugian Rp 50an juta setelah menjadi member pada 2020 lalu.

"Kalau saya sekitar Rp 50an juta, modusnya sama dengan yang lain. Saya setor beberapa kali," ucap MN.

Begitu juga yang dialami, DT (41) yang merupakan penjual warung kaki lima.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved