Opini Tribun Timur
Latsar CPNS: Tiangnya Abdi Negara
Kegiatan yang bekerjasama dengan BPSDM Sulawesi Selatan itu diikuti 158 peserta dari berbagai latar belakang formasi.
Saban hari, kegiatan diisi dengan berbagai agenda materi berkualitas, yang mampu merangsang
daya intelektual peserta sebagai modal dalam menjalankan tugas di unit kerja.
Materi itu meliputi tentang Sikap Prilaku Bela Negara (Wawasan Kebangsaan, Analisis Isu Kontemporer, dan Kesiapsiagaan Bela Negara).
Nilai Dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), serta Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI (Manajemen ASN), Pelayanan Publik, dan Whole of Government).
Menariknya, materi-materi tersebut dibawakan secara apik oleh para Widyaiswara berkompeten, sehingga memudahkan peserta
dalam memahami isi yang terkandung di dalammnya.
Apalagi, ada sesi diskusi dan saling berbagi pengetahuan dalam prosesnya, yang ujung-ujungnya memantik banyak sekali wacana yang menarik perhatian.
Mulai dari yang berkaitan tentang internal kepegawaian, masalah kebangsaan, problem keagamaan, hingga isu-isu sosial kemasyarakatan.
Semua muncul ke permukaan forum, diiringi argumentasi peserta yang mengacu pada data dan fakta.
erada di forum Latsar, serasa ikut dalam sebuah pertemuan ilmiah.
Tak hanya pengasahan intelektual, kegiatan Latsar juga turut mengambil peran dalam
pengasahan emosional.
Berulang kali peserta diingatkan bahwa kecerdasan intelektual yang menumpuk di tengkorak kepala, akan menjadi sia-sia jikalau tak diwujudkan dalam realita.
Ia mesti diamalkan, agar dampaknya dapat dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat yang ada.
Pengamalannya tentu saja mesti sarat dengan etika, agar apa yang dilakukan bisa dengan mudah
diterima.
Kata Ibnu Arabi, Adab mesti ditempatkan di atas ilmu. Spirit pesan inilah yang tak bosan-bosannya didengungkan dalam proses Latsar.
Itulah sebabnya, melalui Latsar ini, peserta dituntut untuk membuat inovasi yang memaslahatkan masyarakat untuk diaktualisasikan di unit kerja.