Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Denny Siregar

Ada Apa? Sesama Pendukung Jokowi Terpecah, Denny Siregar Diancam Dilaporkan Ketua Jokowi Mania

Dituding Ubah Nama Jokowi Jadi Jongos, Denny Siregar Terancam Dipenjara, Dia Dilaporkan Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer

Editor: Ilham Arsyam
Metro TV
Denny Siregar 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ada apa? Sesama pendukung Jokowi kini saling senggol.

Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer berencana melaporkan pegiat media sosial Denny Siregar ke Bareskrim Polri.

Denny Siregar dikenal selama ini getol mendukung Jokowi di media sosial.

Bahkan Denny Siregar dijuluki buzzer pemerintah oleh netizen.

Lalu apa pangkal masalahnya?

Denny Siregar diduga melakukan ujaran kebencian.

Keterangan itu disampaikan oleh Ketua Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer dalam wawancaranya dengan Jurnalis KOMPAS TV Agi Kurniasandi, Rabu (9/3/2022).

“Hari ini kita akan melakukan upaya hukum terkait Denny Siregar berkaitan dengan cuitan dan videonya. Yang menurut pandangan kami di situ mengandung ujaran kebencian,” kata Noel, sapaan Immanuel.

Noel,  lebih lanjut mengungkapkan ada beberapa dugaan ujaran kebencian yang dialamatkan Denny Siregar kepada dirinya.

“Ada beberapa misalnya saya teroris ada beberapa lagi yang mengarah terhadap diri saya,” ujar Immanuel.

Selain itu, Immanuel menambahkan Denny Siregar juga melakukan upaya provokasi dan penggiringan opini yang memicu bahaya di komunitas Joman.

“Ada semacam provokasi penggiringan opini yang sebenarnya membahayakan diri saya dan komintas jokowi mania,” ucapnya.

Tak hanya itu, Immanuel menuturkan Denny Siregar juga telah memplesetkan nama Jokowi Mania menjadi Jongos Munarman.

Atas dasar itu, Immanuel mengaku tidak terima dengan perbuatan yang dilakukan Denny Siregar terhadap dirinya maupun organisasinya.

“Belum lagi Jokowi Mania di plesetkan Jongos Munarman. Pertama dia menghina organisasi saya, kedua dia menghina presiden, nama presiden itu Jokowi diubah menjadi jongos,” ujar Immanuel.

“Secara organisasi Jokowi Mania bukan Jongos Munarman,” tambah Immanuel.

Dalam laporannya ke Bareskrim Polri, Immanuel menyertakan sejumlah barang bukti yang memperkuat laporannya terhadap Denny Siregar.

“Barang bukti yang dibawa berupa screenshoot dan video,” ucap Immanuel.

Sebagaimana diketahui, Immanuel Ebenezer yang dikenal sebagai pendukung Jokowi sempat menjadi saksi meringankan bagi Munarman.

Dalam kesaksiannya, Immanuel mengatakan jika Munarman yang dikenal bukanlah teroris tapi aktivis.

“Beliau bukan teroris, namun aktivis. Jangan pandangan seseorang dikriminalkan, ini bukan era orde baru, ini era Jokowi semua punya hak,” kata Immanuel saat diwawancarai jurnalis KOMPAS TV Dipo Nurbahagia di PN Jakarta Timur.

Lalu siapa sebenarnya Immanuel Ebenezer ini:

1. Komisaris Independen BUMN

Jajaran direksi dan komisaris di Holding Pupuk tersebut dirombak oleh Menteri BUMN, Erick Thohir pada 4 Agustus 2020 lalu.

Perubahan susuanan pengurus PT Pupuk Indonesia (Persero) tertera dalam SK – 263/MBU/08/2020 Tanggal 4 Agustus 2020.

Dalam keputusan tersebut, Kementerian BUMN resmi mengangkat Bakir Pasaman sebagai Direktur Utama Pupuk Indonesia menggantikan Aas Asikin Idat yang habis masa jabatannya.

Selain itu, melalui SK – 262/MBU/08/2020 tanggal 4 Agustus 2020, Menteri BUMN juga mengangkat Darmin Nasution sebagai Komisaris Utama menggantikan Bungaran Saragih yang juga telah habis masa jabatannya.

Dalam daftar komisaris anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) terdapat nama Immanuel Ebenezer.

Ia menjadi Komisaris Independen PT Mega Eltra.

2. Pernah dilaporkan polisi

Immanuel Ebenezer pernah dilaporkan Presidium Alumni 212 ke Polda Metro Jaya atas dugaan ujaran kebencian.

Anggota Presidium 212 Eka Gumilar mengatakan, pernyataan diduga ujaran kebencian disampaikan Immanuel saat menghadiri talkshow di salah satu stasiun televisi swasta, Kamis 31 Januari 2019.

"Kami laporkan Immanuel karena kami nilai sudah menohok perasaan peserta aksi 212," ujar Eka, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin 4 Februari 2019.

Padahal, lanjut dia, Presiden Joko Widodo turut menghadiri aksi damai 212.

"Nah, fakta bahwa aksi 212, meskipun membawa jutaan umat, tetapi berjalan tertib aman dan baik. Ini suatu yang sudah dianggap booming," ucapnya.

Pihaknya berharap laporan ini menjadi pembelajaran bagi pihak lain agar tidak mengeluarkan kalimat provokasi.

"Justru tindakan kami melaporkan agar hal-hal yang memang menyinggung perasaan dan fitnah seperti ini dilaporkan. Untuk itulah kami laporkan hari ini," kata Eka.

3. Sebut Menteri Layak Direshuffle

Dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam di TvOne, Kamis 5 November 2020, Immanuel pihak Jokowi Mania sendiri sudah mengadakan survei terkait nama menteri yang layak direshuffle.

"Memang kemarin kita mencoba mengusulkan reshuffle. Pertimbangan karena kepuasan publik menurun sekali, mengacu kepada (survei) Litbang Kompas," papar Immanuel Ebenezer.

Ia kemudian menyinggung hasil survei Indo Barometer yang menyebutkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencapai 65 persen.

Immanuel lalu mengungkapkan sosok menteri yang menurutnya layak diganti, sesuai dengan dulu sempat disinggungnya.

"Ada beberapa menteri hari ini yang membuat sedikit kegaduhan, berkaitan dengan catatan atau undang-undang omnibus law, khususnya Pak Pratikno," ungkap Immanuel.

"Ini orang yang paling layak pertama untuk segera dicopot," tegasnya, menyinggung nama Menteri Sekretariat Negara Pratikno.

Di sisi lain, ia mengungkapkan hasil survei terhadap Prabowo, yang dulu menjadi rival Jokowi dalam pemilihan presiden 2014 dan 2019.

4.  Laporkan Ubedilah Badrun ke Polisi

Langkah dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun melaporkan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ke KPK beberapa waktu lalu juga ditanggapi Immanuel Ebenezer.

Bahkan Immanuel Ebenezer balik melaporkan Ubedilah ke Polda Metro Jaya.

Immanuel yang juga Ketua Ikatan Aktivis 98 itu mengatakan pihaknya melaporkan Ubedilah dengan Pasal 317 KUHP tentang pengaduan fitnah. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved