Pertikaian di Makassar
Motif Pertikaian Oknum TNI Vs Sopir Angkot di Makassar, Kodam XIV Hasanuddin: Salah Paham
Motif pertikaian oknum TNI berinisial Serma DJ yang menewaskan sopir angkot Gilang Basunu (50), diduga murni karena kesalahpahaman.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Motif pertikaian oknum TNI berinisial Serma DJ yang menewaskan sopir angkot Gilang Basunu (50), diduga murni karena kesalahpahaman.
Hal itu diungkapkan, Kepala Penerangan Kodam XIV Hasanuddin, Kolonel Inf Rio Purwanto, kepada tribun, Sabtu (5/3/2022) malam.
Dugaan motif kesepahaman itu, lantaran Serma DJ dan Banusu tidak pernah terlibat cekcok sebelumnya.
"Perselisihan ini motifnya diduga kesalapahaman, karena antara oknum anggota TNI dan pelaku pengejaran (Banusu) tidak pernah ada permasalahan sebelumnya. Tiba-tiba ketemu di lorong," kata Kolonel Inf Rio Purwanto.
Pihaknya pun berharap agar semua pihak dapat menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum yang ada.
"Kita pun berharap semua pihak tidak terpancing atau terprovokasi dengan peristiwa ini," jelas Kolonel Inf Rio.
"Permasalahan saat ini sudah ditangani pihak Polisi Militer (Denpom XIV/4 Makassar) dan Kepolisian setempat, jadi sementara dalam proses pemeriksaan lebih lanjut, "sambungnya.
Akibat pertikaian itu, Banusu tewas bersimbah darah di lokasi kejadian akibat luka tusukan di uluh hatinya.
Sementara Serma DJ, mengalami luka terbuka di dagu akibat sabetan senjata tajam, luka robek di kepala dan beberapa luka lainnya.
Kronologis
Kronologi tewasnya sopir angkot, Gilang Basunu (50) di Jl Rajawali 13, Lorong 6, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, terungkap.
Gilang Basunu tewas setelah bertikai dengan oknum TNI berinisial Serma DJ, Sabtu (5/3/2022) dini hari.
Hal itu diungkapkan Kepala Penerangan Kodam XIV Hasanuddin, Kolonel Inf Rio Purwanto melalui keterangan tertulisnya.
"Sesuai data awal yang diperoleh, peristiwa ini berawal ketika saudara BS (Banusu) sedang memperbaiki mobil di lorong depan rumahnya di tengah-tengah jalan," kata Kolonel Inf Rio Purwanto.
"Lalu lewat Serma DJ (51) mengatakan, 'saudara minta maaf, minta tolong mobilnya kalau bisa diparkir agak ke pinggir karena orang tidak bisa lewat," sambungnya menirukan percakapan Serma DJ dan Banusu.