UMI
Selamat! Prof Sufirman Rahman Terpilih Pimpin Pascasarjana UMI
Prof Sufirman Rahman terpilih jadi Direktur Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI), Jumat (4/4/2022).
Penulis: Rudi Salam | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Prof Sufirman Rahman terpilih jadi Direktur Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI), Jumat (4/4/2022).
Penetapan dilakukan oleh Rektor UMI Prof Basri Modding setelah Prof Sufirman jadi calon tunggal dan melewati segala proses pemilihan.
Rencananya, Asisten Direktur (Asdir) II itu bakal dilantik jadi Direktur Pascasarjana UMI April mendatang.
Baca juga: Pakar Hukum Tata Negara FH UMI Dr Fahri Bachmid Sebut Penundaan Pemilu Berbahaya
Baca juga: Dua Langkah Lagi Dr Lamatinulu Terpilih jadi Dekan FTI UMI
Prof Sufirman pun sudah memiliki sederet gambaran mengenai program kerja yang bakal dilalukan.
Prof Sufirman berkomitmen membawa Pascasarjana UMI sebagai unit percontohan di dalam menopang UMI untuk semakin eksis.
Pasalnya, saat ini UMI merupakan perguruan tinggi yang akreditasi Unggul.
“Cita-cita besar UMI ingin menjadi perguruan tinggi berkelas dunia. Karena itu, Pascasarjana harus bersiap untuk menopang eksistensi UMI,” katanya.
Untuk mencapai hal itu, Prof Sufirman bakal menyusun struktur yang sesuai kebutuhan, terutama kebutuhan akreditasi.
Struktur tersebut misalnya jika dulunya Asdir I hanya membidangi akdemik dan kemahasiswaan, kini bertambah jadi akademik, kerja sama dan hubungan internasional.
Asdir II tetap pada bidang administrasi umum, keuangan, Sumber Daya Manausia (SDM) dan perencanaan.
Lalu Asdir III bakal membidangi tata kelola kampus Islami, kemahasiswaan dan alumni.
“Karena memang sasaran kita kampus Islami terutama mahasiswa dan alumninya,” kata Prof Sufirman.
Digitalisasi Akademik
Lebih lanjut, Prof Sufirman memaparkan bahwa dirinya berkomitmen mengembangkan digitalisasi akademik.
Digitalisasi akademik yang dimaksud misalnya akses nilai yang bisa dilakukan secara online.
Kemudian akses tentang pembayaran uang kuliah hingga belanja mata kuliah secara online.
“Jadi mahasiwa klik saja mahasiswa klik saja, sudah belanja mata kuliah. Mahasiswa klik saja, sudah tahu nilainya,” paparnya.