Bincang Kampus
Mencegah Kebosanan saat Daring, Mahasiswa Unhas ini Sarankan Dosen Cukup Mengajar 1 Jam Saja
Mahasiswa Universitas Hasanuddin, Muh Luthfi Thahir menyampaikan realita sistem perkuliahan semasa pandemi.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sistem perkuliahan daring merupakan metode pilihan yang digunakan selama masa pandemi.
Namun, metode ini membatasi ruang gerak dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Hal inilah yang banyak menjadi alasan mahasiswa merasa bosan dengan sistem perkuliahan.
Mahasiswa Universitas Hasanuddin ( Unhas ), Muh Luthfi Thahir menyampaikan realita sistem perkuliahan semasa pandemi.
"Kan biasanya waktu mengajar itu 2 jam, jadi banyak yang merasa bosan kalo harus mendengarkan selama itu," jelas Muh Luthfi Thahir dalam Bincang Kampus, Jumat (25/2/22) pagi.
Menyikapi hal tersebut, Luthfi mewakili keresahan mahasiswa dengan menyampaikan saran kepada tenaga pendidik.
"Mohon maaf, cuma saran. Bukannya memotong jammengajar, tapi jika 2 jam, baiknya hanya 1 jam mengajar secara lisan dan sisanya digunakan dengan metode berbeda," ucap Muh Luthfi Thahir.
Mahasiswa double degree di Universitas Muslim Indonesia ini, menyarankan adanya metode diskusi sebagai variasi belajar
"Kita mengerti jika menjelaskan memang terkadang terbawa suasana dan keasyikan tapi harus juga mengerti ada audience yang menatap layar," ucapnya.
"Jadi, baiknya diajak juga berinteraksi melalui metode berdiskusi," sambungnya.
Selama pandemi, belajar melalui aplikasi meeting memang menjadi solusi utama agar kegiatan belajar dan mengajar berlangsung.
Penggunaan aplikasi daring digunakan oleh pengajar mulai tingkat pendidikan TK hingga perguruan tinggi
Untuk itu, dibutuhkan kreativitas dari para pengajar agar dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan meskipun tidak bertemu langsung. (*)