KPRI Kopemda Amanah Maros
Raih Opini WTP, Chaidir Syam Apresiasi Pengurus KPRI-Kopemda Amanah Maros
Chaidir mengungkapkan, koperasi yang sehat dapat dilihat dari Rapat Anggota Tahunannya.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Muhammad Fadhly Ali
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) atau Koperasi Pegawai Daerah (Kopemda) Amanah Kabupaten Maros menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-40 tahun buku 2021.
RAT ini digelar di Gedung Baruga A Kantor Bupati Maros, Kamis (24/1/2022).
Bupati Maros, Chaidir Syam hadir langsung membuka kegiatan tersebut.
Juga terlihat hadir sejumlah pimpinan bank mitra KPRI-Kopemda Amanah Maros.
"Saya sangat antusias untuk bisa hadir langsung. Sebab, ini adalah RAT pertama yang saya hadiri selama saya menjabat," ungkapnya.
Chaidir mengungkapkan, koperasi yang sehat dapat dilihat dari RAT-nya.
Melalui forum temu komponen koperasi ini, akan dibahas pertanggungjawaban pengurus koperasi selama satu tahun.
"Pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi bukanlah Pengurus ataupun Pengawas, melainkan RAT. Koperasi yang sehat akan menciptakan RAT yang transparan, sehingga dapat menciptakan kepercayaan pada tiap anggotanya," jelasnya.
Dihadapan para peserta, Chaidir memberikan apresiasi kepada para pengurus KPRI-Kopemda Amanah Kabupaten Maros atas perolehan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
"Perolehan opini WTP menggambarkan KPRI-Kopemda Amanah Kabupaten Maros dikelola dengan baik. Harapan kita, kedepan koperasi kita bisa mandiri," bebernya.
Sementara itu, Ketua KPRI-Kopemda Amanah Maros Wasir Ali mengungkap, omset usaha simpan pinjam tahun buku 2021 sebesar Rp 1,4 miliar.
Angka ini menurun dari tahun sebelumnya tahun 2020 sekitar Rp 1,6 miliar.
"Selain unit usaha simpan pinjam, unit usaha pertokoan juga menurun kurang lebih Rp 6 juta. Untuk permodalan internal terjadi peningkatan, berdasarkan data per 31 Desember 2021 sebesar Rp 10 miliar, lebih tinggi dari angka di tahun 2020 yakni Rp 9,8 miliar," jelasnya.
Potensi anggota ungkap Wasir, masih cukup besar.
Untuk tahun 2021 saja, ada penambahan sebanyak 22 anggota.
Dengan jumlah saat ini tercatat 1.190 anggota.
"Sisa Hasil Usaha (SHU) mengalami peningkatan. Meskipun tidak besar, tetapi setidak meningkat. Tahun buku 2020 sebesar Rp 637 juta meningkat di tahun 2021 sebesar Rp 643 juta," ungkap Wasir.
Sama seperti tahun lalu, RAT ke-40 ini masih dilakukan di masa Covid-19.
Peserta rapat hanya dihadiri oleh masing-masing perwakilan komponen koperasi.
Banyak tantangan yang harus dilakukan dalam tahap pemulihan ekonomi seperti saat ini.
"Salah satu tantangan yang sedang kami lakukan adalah menjadikan momentum koperasi kearah ekonomi digital. Yang biasanya dilakukan secara manual, kami sementara upgrade agar nantinya bisa lebih dipermudah dengan sistem digital," tutupnya.(TribunMaros.com)