Oknum Penambang Liar Rusak Situs Raja Bone Kini Dilimpahkan ke Tipiter Polres Bone

TRIBUN-TIMUR.COM, TANETE RIATTANG BARAT - Situs Raja Bone di Kecamatan Cenrana dirusak oknum penambang liar.

Kini kasus tersebut ditangani oleh Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Polres Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolsek Cenrana Polres Bone, AKP Sulaini, Rabu (23/2/2022) malam.

"Bisa dikonfirmasi ke Tipiter karena mereka tadi sudah cek lokasi," ungkapnya via WhatsApp.

Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada respon dari pihak Satuan Reskrim Polres Bone.

Informasi dari warga setempat, Situs Raja Bone yang berada di Desa Nagauleng, Kecamatan Cenrana dirusak penambang liar.

Baca juga: Ombak Capai 4 Meter dan Kecepatan Angin 40 Km/Jam, Pelabuhan Bajoe Bone Tutup Sementara

Oknum penambang liar mengeruk material di kawasan tersebut.

Lokasi itu terdapat makam Mappalobombang dan beberapa makam Raja Bone.

Selain itu ada juga pemangku adat Kerajaan Bone.

"Area benteng situs Raja Bone sudah diekploitasi," ungkap warga setempat.

Pengelola Balai Pelestarian Cagar Budaya Kecamatan Cenrana, Idham membenarkan hal ini.

Menurutnya, aktivitas tersebut sudah dilaporkan kepada pihak berwajib.

"Kita sudah lapor kepada dan aktivitas tambang sudah dihentikan," katanya.

Baca juga: Keturunan Raja Bone La Patau Matanna Tikka Bentuk Perwira di Makassar, Akan Jadi Organisasi Global

Penambang liar telah mendekati makam We Mappolo Bombang, ibu dari Raja Bone La Patau Matanna Tikka.

Idham bercerita, situs sejarah merupakan peninggalan kerajaan Bone abad ke-14.

Pada area ini terdapat pintu Gerbang Benteng yang disebut Timuangnge.

Pintu seperti gapura itu menghadap ke arah Barat.

Menurut Idham, bahannya terbuat dari susunan batu putih gunung dengan perekat kapur.

Lebar pintu masuk gerbang situs ini sekira 3 meter. (Tribun-Bone.com/Kasdar Kasau)

Baca juga: Rapat DPRD Bone Memanas Pasca Titik Nol Pembangunan Jalan Dipindahkan di Kecamatan Palakka