Dosen Inspiratif
SMA di Wajo Jadi Pencatat Meteran, Kuliah Loper Koran, Kini Bergelar Dr Ir Yasdin SPd MPd MSc IPM
Anak petani ini lahir di Desa Kaluku, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulsel, 2 Februari 1987.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Yasdin meraih gelar doktor di usia yang masih muda.
Kini, dia bertitel Dr Ir Yasdin SPd MPd MSc IPM.
Dosen tetap Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Faktultas Teknik Universitas Negeri Makassar (FT UNM) ini meraih gelar doktornya di usia 29 tahun.
Selain dosen tetap, ia juga menjabat sebagai Kepala Pusat Riset dan Penguatan Inovasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNM sejak 2019 hingga 2023.
Anak petani ini lahir di Desa Kaluku, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulsel, 2 Februari 1987.
Sejak kecil sudah senang mencari uang sendiri.
Banyak pekerjaan yang telah ia lakukan.
Selain membantu orangtuanya menanam padi, ia juga sering mencari telur bebek..
Lalu ia jadikan lauk atau menjualnya untuk biaya sekolah.
Saat SMP pernah menjadi tukang cuci mobil.
Itu ia lakukan setiap pulang sekolah.
Begitu pun saat SMA.
Ia menjadi tukang catat meteran listrik.
Kebiasaan bekerja saat bersekolah di kampung, terbawa hingga kuliah di Makassar.
"Waktu kuliah sempat juga jadi loper koran," katanya saat ditemui di ruangannya, lantai 10 Menara Pinisi UNM, Senin (21/2/2022).