Minyak Goreng
Pantas Minyak Goreng Langka! Perusahaan ini Timbun 1,1 juta Kg Minyak Goreng karena Takut Rugi
PT Salim Ivomas Pratama sebagai produsen minyak goreng yang menimbun 1,1 juta kilogram di Deli Serdang Sumatera Utara memberikan alasannya
TRIBUN-TIMUR.COM - Polda Sumatera Utara (Sumut) menemukan penimbunan minyak goreng sebanyak 92.676 dus.
Jika ditotal, berat minyak goreng tersebut mencapai 1,1 juta kilogram.
Atas temuan tersebut, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri memerintahkan agar minyak goreng yang ditimbun segera didistribusikan kembali ke masyarakat.
“Kami satgas polri pusat mengirim tim ke sana untuk memerintahkan agar minyak-minyak tersebut bisa didistribusikan ke masyarakat,” ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Wishnu Hermawan, Sabtu (19/2/2022) kemarin.
Lalu apa alasan penimbunan tersebut?
PT Salim Ivomas Pratama sebagai produsen minyak goreng yang menimbun 1,1 juta kilogram di Deli Serdang Sumatera Utara memberikan alasan yang mengejutkan.
Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Pemprov Sumut, Naslindo Sirait mengatakan manajemen PT Salim Ivomas Pratama sempat mengaku penimbunan dilakukan lantaran takut rugi jika dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.
"Waktu kita tanya kenapa ditumpuk sebanyak ini, mereka takut rugi dengan HET sekarang harga tunggal yang sekarang," ujar Naslindo, Sabtu (19/2/2022).
Ia pun menegaskan bahwa hal tersebut tidak seharusnya menjadi alasan PT Salim Ivomas melakukan penimbunan.
Sebab, kata Naslindo, pihak produsen minyak goreng dapat mengajukan klaim harga keekonomian kepada Kementerian.
"Lalu kita sampaikan itukan sudah ada mekanismenya untuk itu, mereka bisa klaim untuk harga keekonomiannya. Jadi tidak ada alasan sebenarnya untuk menahan. Karena mereka berpikir mungkin secara manajemen mereka rugi. Tapi pemerintah sebenarnya kan sudah punya mekanisme," tuturnya.
Menurut Naslindo, jumlah 1,1 juta kilogram tersebut seharusnya sudah bisa memenuhi 6 sampai 10 persen kebutuhan minyak goreng masyarakat Sumatra Utara dalam rentang waktu satu bulan.
"Kalau kita hitung-hitung, sebenarnya angka 1,1 juta kilogram itu untuk perbulannya itu sekitar 6 sampai 10 persen bisa memenuhi kebutuhan minyak goreng masyarakat," ucapnya.
Saat ini, Naslindo menerangkan ada sekitar 10 sampai 15 produsen minyak goreng ada di Sumatera Utara. Untuk itu, ia memastikan penelusuran dugaan penimbunan minyak goreng akan terus dilakukan.
"Kita akan terus lakukan pengecekan, karena ada sekitar 10 sampai 15 produsen di Sumatera Utara, termasuk yang terbesar kita sebagai penyuplai sawit," ucapnya.