Kuliah Umum
Rektor IPB Prof Arif Satria Beri Kuliah Umum di Unismuh Makassar, Bahas Tiga Disrupsi Besar
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Pusat juga Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria memberikan Kuliah Umum DI Unismuh.
“Dampak pandemi ke ekologi nyata, aktivitas masyarakat menurun, aktivitas energi, industri menurun sehingga tingkat emisi CO2 menurun. Ini memberi dampak positif ke lingkungan hidup, beri efek positif terhadap beban konsumsi bahan bakar, tapi kebutuhan air meningkat, listrik meningkat. Artinya ada urgensi memperkuat sistem pangan dan kebutuhan mineral,” lanjutnya.
Ketiga Disrupsi tersebut, lanjut Prof Arief Satria, membawa implikasi terhadap kondisi new normal di dunia Pendidikan. Perubahan iklim membuat dunia Pendidikan mesti mengajarkan tentang Literasi Hijau (Green Literacy), Gaya Hidup Hijau (Green Lifestyle) dan Inovasi Hijau.
“Saya pernah diundang menyampaikan tentang pentingnya literasi hijau ini di hadapan para pendeta, agar mereka mampu menyampaikan disrupsi perubahan iklim ini kepada jemaatnya. Saya piker para mubalig, khususnya pengurus Muhammadiyah juga perlu menguasai informasi tersebut,” jelasnya.
Revoluasi industri, lanjutnya, membuat dunia Pendidikan mesti mengajarkan literasi digital (Digital Literacy), keterampilan masa depan (Future Skills), Pembelajaran Cerdas (Smart Learning) dan Inovasi Disruptif (Disruptive Innovation).
Sementara disrupsi pandemi Covid-19, membuat dunia pendidikan harus menanamkan literasi Kesehatan, fleksibiltas, Pendidikan induktif, merdeka belajar, dan solidaritas sosial.
“Indonesia ini salah satu negara yang masyarakatnya paling dermawan di dunia. Itu salah satu modal sosial kita menghadapi Covid-19,” pungkas Prof Arif Satria. (*)