Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Airlangga Hartarto

Pertemuan Airlangga dengan Presiden COP26 UK Bahas Berbagai Isu Strategis

Pertemuan ini membahas berbagai isu strategis antara lain sinergitas COP26 dengan G20 di mana Indonesia saat ini menjabat sebagai Presidensi.

Penulis: Hutami Nur Saputri | Editor: Sukmawati Ibrahim
Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto dalam pertemuannya dengan Presiden COP26 UK Alok Sharma di Jakarta, Rabu (16/02/22). 

Dalam kaitan ini Menko Airlangga mencontohkan kartu prakerja yang telah didistribusikan kepada 11 juta penduduk indonesia sebagai contoh mekanisme digital untuk skilling, reskilling, dan upskilling sekaligus sebagai semi-bansos bagi masyarakat yang terdampak pandemi.

Menyangkut transisi energi, ditegaskan bahwa Indonesia tengah mengkaji mekanisme pembiayaan yang tepat guna mewujudkan langkah transformatif tersebut.

Hal ini tentunya perlu dibarengi dengan upaya mendorong investasi di bidang renewable energy yang saat ini tengah dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia (antara lain hydropower dan solar), termasuk teknologi carbon capture and storage yang kesemuanya membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit.

Sejalan dengan Glasgow Climate Pact, Indonesia pun telah meluncurkan skema pembiayaan inovatif dalam rangka mempercepat penutupan pembangkit listrik berbasis batu bara, bekerja sama dengan ADB melalui Energy Transition Mechanism serta pemanfaatan gas amonia untuk pembangkit listrik.

Untuk itu solusi dan skema pembiayaan inovatif dan dukungan internasional memang sangat dibutuhkan dan hal ini sejalan dengan komitmen Glasgow.

Dalam hal ini, Menko Airlangga kembali menyampaikan fokus Pemerintah Indonesia dalam hal ketenagalistrikan, yaitu affordability of technology, availability of technology, serta komitmen implementasi.

Menko Airlangga menegaskan perlunya menyelaraskan Presidensi G20 dengan hasil dan tindak lanjut kesepakatan COP26.
Menko Airlangga menegaskan perlunya menyelaraskan Presidensi G20 dengan hasil dan tindak lanjut kesepakatan COP26. (Airlangga Hartarto)

Pemerintah Indonesia juga menekankan pentingnya leading by examples, di mana perlu didorong model prototipe yang dapat direplikasi kedepannya.

Dicontohkan partisipasi Indonesia pada pameran Industri Hannover Messe secara digital yang menggaungkan langkah industri 4.0 Indonesia secara global dan selanjutnya diikuti oleh berbagai pihak swasta dan pemerintah di berbagai negara.

Pada akhir pertemuan, Menko Airlangga menegaskan perlunya menyelaraskan Presidensi G20 dengan hasil dan tindak lanjut kesepakatan COP26 seraya menekankan pentingnya untuk menentukan low hanging fruits atau early harvest yang dapat segera dicapai.

Secara bilateral digarisbawahi kembali pentingnya penyelarasan sistem sertifikasi kayu yang dimiliki oleh Indonesia, Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), dengan sistem Forest Law Enforcement, Governance and Trade (FLEGT) yang dikerjasamakan Indonesia Inggris dan juga Uni Eropa.

Selain itu, kedua pihak perlu mengharmoniskan standar Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) yang dimiliki oleh Indonesia dengan sertifikasi RSPO yang dimiliki oleh Eropa.

Keduanya sepakat untuk menyinergikan sejumlah agenda internasional yang akan dilaksanakan pada tahun ini dan memerlukan kehadiran pada level tertinggi yakni KTT G20 di Bali (15-16 November 2022), KTT ASEAN di Kamboja (12-13 November 2022), dan KTT APEC Meeting (19-20 November 2022).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, dan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian RI.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved