Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mendag Lutfi Sidak Pasar di Makassar

Mendag Lutfi Disemprot Emak-emak di Pasar Pabbaeng-baeng Gegara Minyak Goreng Langka dan Mahal

Seorang emak-emak di pasar tradisional Pabbaeng-baeng Jl Sultan Alauddin Makassar meluapkan kekesalannya kepada Menteri Perdagangan.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
SITI AMINAH/TRIBUN TIMUR
Mendag Lutfi saat meninjau kondisi pasar Pabbaeng-baeng, Kamis (17/8/2022) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seorang emak-emak di pasar tradisional Pabbaeng-baeng Jl Sultan Alauddin Makassar meluapkan kekesalannya kepada Menteri Perdagangan.

Emak-emak tersebut sedang berbelanja saat Mendag Lutfi blusukan ke pasar Pabbaeng-baeng.

Kala itu, Mendag Lutfi menginterogasi salah seorang pedagang, menanyakan kondisi bahan pokok khususnya minyak goreng.

Tetapi, emak-emak berjilbab abu-abu tersebut ikut menjawab, seolah sebagai jubir sang pedagang.

Ia juga menyampaikan langsung uneg-unegnya saat keliling mencari minyak goreng tapi tak dapat.

"Katanya ada minyak goreng murah, saya cari dari pagi, keliling di Indomaret apa tidak dapat," ujarnya.

Ia juga mengeluhkan harga minyak goreng yang selangit, Rp42 hingga Rp45 ribu per dua liter.

"Bagaimana nda marah pak, minyak 2 liter Rp40 ribu lebih, mending beli beras, kita orang kecil masa (mau) beli barang begini, disembunyikan, mahal lagi," katanya.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi saat mengecek langsung ketersediaan kebutuhan pokok di Pasar Terong Makassar, Kamis (17/2/2022).
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi saat mengecek langsung ketersediaan kebutuhan pokok di Pasar Terong Makassar, Kamis (17/2/2022). (RUDI SALAM/ TRIBUN TIMUR)

Diketahui, minyak goreng kemasan memang masih langka di pasar tradisional. Karenanya, para pedagang lebih memilih menjual minyak curah.

Baca juga: Blusukan di Makassar, Mendag Lutfi Tak Temukan Minyak Goreng Premium di Pasar Pabbaeng-baeng

Itupun, harga minyak curah dibanderol Rp13 ribu per liter, diluar dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Seperti yang disampaikan oleh salah seorang pedagang di pasar Pabbaeng-baeng, Asdar.

"Tidak ada minyak kemasan yang ada cuma minyak curah," bebernya.

Asdar mengaku susah mendapatkan barang dari distributor, padahal ia sudah berkali-kali order.

Informasi yang diterima Asdar, pihak distributor masih melakukan penyesuaian.

Barang-barang yang sudah keluar harus ditarik kembali untuk mengajukan subsidi ke Pemerintah.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved