Formula E Jakarta
Tiket Formula E Dijual Maret Meski Sirkuit Belum Jadi, DS: Sirkuitnya Ghoib, Tiketnya Juga Ghoib
Denny Siregar menyoroti terkait tiket Formula E yang rencananya dijual pada Maret 2022 meski sirkuit belum rampung.
Anggota Komisi B DPRD DKI ini pun menilai PT Jakpro tidak bekerja dengan profesional.
Terlebih awalnya Jakpro berencana membuka penjualan tiket Formula E di bulan Februari ini.
"Kalau tiket tiket dijual bulan Februari ini, maka itu tidak rasional karena trek saja belum ada dan acara juga belum jelas lalu dasar penjualan tiket juga tidak jelas," ujarnya.
"Rencana penjualan tiket bulan Februari ini juga menunjukkan kerja panitia tidak profesional. Acaranya saja belum jelas, tiket sudah mau dijual," tambahnya menjelaskan.
Untuk itu, Gilbert meminta direksi PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan panitia Jakarta ePrix untuk bersikap profesional dan proporsional.
"Pembagian kerja atau porsi kerja masing-masing seharusnya jelas, termasuk bentuk kontrak kerja antara Jakpro dan panitia," kata dia.
Pembelaan Anak Buah Anies
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menilai mekanisme penjualan tiket Formula E sebelum sirkuit jadi merupakan hal yang lumrah di bisnis hiburan global.
Hal ini dikatakan, Vice Managing Director Formula E Gunung Kartiko menanggapi beragam kritik yang ditujukan ke Anies soal rencana penjualan tiket ajang balap bertenaga listrik itu.
"Dalam bisnis entertainment global, adalah praktek yang wajar menjual tiket sebelum lokasi pasti ditetapkan, namun negara yang dituju sudah ada," ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/2/2022).
"Tiket dijual sebelumnya melalui pre-sales dan pre-booking oleh penyelenggara pusat," tambahnya menjelaskan.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini pun optimis, trek atau sirkuit Formula E yang kini tengah dibangun di kawasan Ancol, Jakarta Utara bisa rampung sesuai target.
Ia pun memastikan, seluruh persiapan yang dilakukan pihaknya sudah sesuai arahan dari operator Formula E (FEO).
"Berbagai persiapan dan finalisasi memang terus berprogres secara simultan dan kami memastikan progres tersebut sesuai dengan standar yang ditentukan oleh FEO seperti ketentuan penyelenggaraan, termasuk penjualan tiket, hotel, pemasaran, kerjasama co-branding, penyiaran dan lainya," ujarnya.
"Berbagai ketentuan tersebut tentunya juga harus kami sinkronkan dengan berbagai peraturan yang berlaku di negara kita tercinta," tambahnya. (Tribun-timur.com/ Sakinah Sudin, TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)