Siapa Silmy Karim? Dirut Krakatau Steel yang Diusir DPR RI Gara-gara Ucapan 'Maling Teriak Maling'

TRIBUN-TIMUR.COM - Berikut biodata atau profil Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim.

Namanya jadi perbincangan setelah Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Komisi VII bahkan mengusir Silmy Karim.

Hal ini berawal saat terjadi perdebatan antara Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi dengan Silmy Karim.

Kala itu, Silmy baru saja mempresentasikan proyek blast furnace di Cilegon dan proyek pabrik iron reduced kiln di Kalimantan Selatan yang mangkrak, hingga persoalan impor baja.

Bambang pun mempertanyakan perihal pabrik blast furnace KRAS yang sebenarnya sudah mulai beroperasi 11 Juli 2019, namun tiba-tiba harus dihentikan operasinya beberapa bulan kemudian.

Padahal, keberadaan pabrik tersebut diyakini untuk memperkuat kapasitas produksi baja nasional.

“Ini gimana pabrik blast furnace dihentikan, tapi di satu sisi mau meningkatkan produksi dalam negeri. Ini jangan seperti maling teriak maling. Jangan sampai kita ikut bermain, tapi pura-pura tidak main,” tegas dia, Senin (14/2).

Kalimat ‘maling teriak maling’ tampaknya memicu Silmy untuk mempertanyakan maksud pernyataan Bambang.

“Maksudnya maling gimana ya?,” ucap Silmy.

Bambang pun membalas, “Anda menyatakan ingin memperkuat industri baja, tapi ini ingin hentikan. Mana semangat memperkuatnya?,”

Bambang pun merasa, Dirut Krakatau Steel tersebut tidak menghormati sidang rapat DPR RI yang digelar hari ini, sehingga ia mengusirnya keluar dari ruang rapat.

“Hormati persidangan ini! Ada teknis persidangan. Kok, kayaknya anda tidak menghargai Komisi VII!? Kalau tidak bisa hargai, anda keluar!,” ucapnya dengan nada keras.  “Kalau memang harus keluar, kita keluar,” sambung Silmy.

Biodata Silmy Karim

Mengutip dari krakatausteel.com, Silmy Karim menjabat sebagai Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sejak September 2018.