Cerita Bapak Penghulu dan KUA yang Kewalahan dengan Pasangan Menikah saat Tanggal Cantik
Siapa sangka momen tanggal cantik justru menghadirkan cerita tersendiri bagi para penghulu.
"Di tanggal 22 juga ada yang nikah, padahal biasanya orang nikah itu ya kalau tidak Jumat, Sabtu atau Minggu. Ya walau cuman satu orang itu karena tanggalnya bagus," ujar Muis.
Di KUA Medan Johor angka jumlah pernikahan juga sama. Faisal Penghulu Medan Johor menyatakan ada 9 pernikahan di tanggal 12-2-2022 dan 1 pernikahan pada hari Selasa di tanggal 22-2-2022.
"Untuk tanggal 12 kemarin itu ada 9 jumlah pasangan yang menikah dan tanggal 22 nanti ada 1 pasangan," kata dia.
Faisal menyebut, jika akat nikah di tanggal cantik, biasa mempelai akan disesuaikan dengan seserahan prosesi pernikahan.
Selain mudah diingat, mempelai meyakini pemilihan tanggal yang cantik bisa membawa keberuntungan seperti hubungan yang langgeng.
"Jadi karena tanggalnya bagus murah diingat seserahannya pun disesuaikan. Contoh mahar dibuat sesuai tanggal, dan ada aksesoris pernikahan dibuat juga tanggalnya itu," sebut dia.
Namun sebut Faisal, jumlah pernikahan pada tanggal tersebut normal seperti biasanya. KUA Johor kata dia biasa melayani 50 pernikahan setiap bulannya.
"Tapi untuk jumlah 9 orang menikah di hari sabtu itu normal seperti biasanya. Karena kita disini biasa melayani 50 pasangan menikah," tuturnya.
Namun keadaan berbeda terjadi di KUA Deli Tua sebab pada tanggal tersebut tidak tercatat adanya pasangan yang menikah.
Misnadi penghulu KUA Deli Tua mengatakan sejak pandemi angka menikah di sana menurun.
"Disini tanggal 2-2--2022, tanggal 12-2-2022 tidak tercatat ada pernikahan. Memang sejak jumlah pernikahan turun, mungkin karena ada larangan agar tidak pesta pesta dulu," papar Misnadi.
Malah kata Misnadi, warga ramai mengelar hajatan pernikahan jika memasuki usia Ramadhan atau selesai merayakan Idul Adha.
Ramainya warga yang bersuku Jawa sambungnya membuat warga lebih memilih hari yang dianggap manjur menurut penanggalan suku Jawa.
"Kalau tanggal cantik disini kurang, karena disini banyak suku Jawa orang ramai nikah kalau hari Weton, atau Wegi. Misalnya lahirnya Pahing kawinnya Legin," tuturnya.
Misnadi menyatakan jika warga disana lebih condong mengikuti adat ketimbang memilih tanggal cantik untuk pernikahan.
"Kalau di sini memang jumlah angka pernikahan setiap bulan kecil sekitar 30 orang dan lebih mengikuti tradisi budaya dari pada memilih tanggal yang cantik," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Cerita KUA Medan, Kerap Kewalahan Menikahkan Pasangan saat Tanggal Cantik