Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sutera Sengkang

Dari Ulat Jadi Kain yang Indah, Inilah Sutera Sengkang, Diminati Pasar Lokal hingga Mancanegara

Motifnya yang khas membuat Sutera Sengkang diminati, tak hanya pasar lokal tapi juga mancanegara.

Editor: Hasriyani Latif
Disbudpar Sulsel
Kain Tenun Sengkang dengan motifnya yang khas diminati pasar mancanegara. 

Dua desa tersebut ada di Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo.

Di Dusun Empagae, Desa Assorajang hampir semuanya warganya ditiap rumah memproduksi kain tenun Sengkang.

Menariknya para penenun adalah ibu rumah tangga, Tradisi menenun itu diwariskan secara turun temurun oleh orangtua mereka.

Salah seorang penenun adalah Lina (30). Ia telah belajar menenun sejak masih SD.

Dengan menggunakan alat tenun yang dirakit, Lina begitu lihai merapikan benang demi benang hingga menjadi kain tenun yang cantik.

Setiap harinya, ia bisa menenun sepanjang lima meter.

Jika sudah mencapai 150 meter, hasil tenun tersebut akan di pasarkan dengan harga Rp 30.000 per meternya.

Menurut Tokoh Masyarakat setempat, Muhammad Hamzah (38) pemasaran tenun sutera ini sudah ke luar daerah, seperti Jawa.

Tak hanya tenun Sengkang, tenun sutera juga di produksi di tempat ini.

Biasanya turis atau wisatawan yang singgah akan membeli sarung tenun sutera Sengkang ini sebagai buah tangan.

"Bisa dibilang sudah mata pencaharian ibu-ibu di di sini," jelasnya.

(tribun-timur.com, Kontan.co.id)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved