Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Terkurung Tembok Tetangga

Tinjau Rumah Terkurung Tembok Tetangga di Toddopuli, Lurah Borong: Miris

Lurah Borong, A Muh Yahya, meninjau langsung dua rumah yang terukurung tembok tetangga di Jl Toddopuli Raya Timur, Makassar

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA
Lurah Borong A Muh Yahya meninjau dua rumah terkurung tembok tetangga di Jl Toddopuli Raya Timur, Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Jumat (4/2/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Lurah Borong, A Muh Yahya, meninjau langsung dua rumah yang terukurung tembok tetangga di Jl Toddopuli Raya Timur, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Jumat (4/2/2022) sore.

Sang lurah yang mengenakan kemeja batik panjang, hadir dengan mengendarai motor.

Saat menuju ke lokasi rumah, orang nomor satu di Kelurahan Borong itu juga harus menaiki anak tangga untuk melintasi tembok sekolah.

Yahya pun menemui para penghuni rumah dan menggali cerita sampai tertutup tembok.

Bahkan, Yahya sempat menelpon salah satu anggota DPRD Kota Makassar untuk membahas persoalan itu.

"Tabe ini Pak Dewan, ini ada warga kota terkurung tembok rumahnya, ini harus ada solusi, kasihan," ucap Yahya.

Dihampiri di sela tinjauan, Yahya mengaku miris melihat kondisi itu.

Ia bahkan, menyampaikan permohonan maafnya ke para penghuni rumah yang terkurung tembok tetangga.

"Saya lebih dulu memohon maaf atas keterlambatan kami menangani. Jujur, sebagai manusia miris melihat kondisi ini," kata Muh Yahya.

Pengakuan miris dari Yahya itu bukan tanpa alasan. Sebab, kata dia, dirinya yang menyaksikan langsung lokasi memang tidak mendapat akses jalan.

"Iya kalau saya lihat sudah terkepung dan saya betul-betul sedih ternyata di Kelurahan Borong ini masih ada warga yang terisolir dan itu sudah lama," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Dua rumah terkurung tembok tetangga, di Jl Toddopuli Raya Timur, Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Seperti terpantau, Jumat (4/2/2022) siang.

Dua rumah itu tidak bisa diakses melalui jalan lorong ataupun setapak.

Pasalnya, sekeliling rumah itu tertutup tembok.

Mulai dari tembok tetangga, SPBU, perumahan hingga sekolah.

Pemilik rumah pun harus memanjat pagar tembok sekolah menggunakan tangga.

Hal itu dilakukan tiap harinya untuk beraktivitas di luar rumah.

Begitu juga dengan anak-anak dari dua rumah yang dihuni tiga kepala keluarga tersebut.

Harus memanjat pagar sekolah menuju sekolahnya.

Dua rumah yang terjebak tembok itu, masing-masing dihuni Sugeng (49), Yusri (54) dan Rasman Magrib.

Dimana ke tiganya masing-masing memiliki anak yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama dan menengah atas (SMA).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved