Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

Varian Omicron Menggila, Ini Gejala Utama Seseorang yang Terinfeksi Virus Corona Varian Omicron

Di sisi lain, pemerintah semakin mengintensifkan pelaksanaan vaksinasi dan vaksinasi booster di berbagai wilayah.

Editor: Muh. Irham
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Omicron 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir, terus mengalami kenaikan. Indonesia diprediksi mengalami lonjakan kasus Covid-19 hingga Maret 2022 mendatang.

Kasus infeksi virus corona yang mendominasi Indonesia adalah dari varian Omicron. Per Senin (31/1/2022) kemarin, total ada 2.980 kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

Di sisi lain, pemerintah semakin mengintensifkan pelaksanaan vaksinasi dan vaksinasi booster di berbagai wilayah.

Meski seseorang sudah divaksin, tapi bukan berarti ia terbebas atau tidak akan terkena Covid-19 sama sekali.

Tetap ada kemungkinan ia akan terkena Covid-19, termasuk varian Omicron.

Hanya saja, mereka yang sudah divaksin akan mengalami gejala yang lebih ringan dibanding mereka yang belum divaksin.

Profesor di New York University Meyers College of Nursing, Dr Maya N Clark-Cutaia menjelaskan, ada perbedaan antara pasien Omicron yang sudah divaksin dan yang belum divaksin.

Dikutip dari newsnationnow.com, orang yang divaksinasi memiliki sakit kepala, nyeri tubuh, dan demam ketika terinfeksi Omicron.

Sementara pasien yang tidak divaksinasi lebih sering melaporkan batuk, sesak napas, dan gejala seperti flu.

Hal senada juga dikatakan Dr Judith O'Donnell, kepala penyakit menular di Penn Presbyterian Medical Center.

Pasien yang tidak divaksin datang ke rumah sakit dengan gejala pneumonia dan sesak napas.

Sebenarnya, perbedaan terbesar antara orang yang divaksinasi dan tidak divaksinasi bukanlah pada jenis gejalanya, tetapi pada tingkat keparahan gejalanya.

Demikian dikatakan Dr Peter Chin-Hong, ahli spesialis penyakit menular di University of California, San Francisco.

Menurut Chin-Hong, orang yang telah divaksin dan divaksin booster mengalami gejala yang lebih ringan dibanding yang tidak divaksin.

Chin-Hong menambahkan, orang yang divaksinasi dan divaksin booster mengalami gejala Omicron untuk periode waktu yang lebih singkat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved