Raja Ilya
Nasib Artis Ngebet Cantik Sampai Rela Suntik Bokong, Kini Menyesal Terancam Lumpuh
Ternyata untuk memerankan tokoh dalam film tersebut, Raja Ilya harus memenuhi sejumlah kriteria fisik.
"Setelah tiga hari mendapat vaksin, saya jatuh sakit dan muncul benjolan di sekujur tubuh. Saya juga tak bisa berjalan dan bernafas," katanya.
"Kemudian saya dilarikan ke rumah sakit swasta. Kondisi kesehatan saya anjlok dan tekanan darah saya turun. Saya kemudian dirujuk ke rumah sakit pemerintah dan dirawat di ruang ICU," terang Raja Ilya.
Tak berhenti sampai di situ, dokter yang memeriksa Raja Ilya bahkan tak tahu apa yang ia alami.
Hingga akhirnya Raja Ilya dirawat di bangsal isolasi bakteri berbahaya selama berminggu-minggu.
"Saya dipindahkan ke rumah sakit pemerintah dan dirawat di ruang ICU. Saya sedih karena dokter tak tahu harus berbuat apa. Dokter mengatakan kalau saya memiliki penyakit aneh. Saya akhirnya dirawat di bangsal isolasi bakteri berbahaya selama berminggu-minggu," tutur Raja Ilya.
Raja Ilya mengatakan kala itu dokter sudah menyuntikkan morfin dengan dosis yang cukup tinggi.
Efek dari morfin yang disuntikkan membuat Raja Ilya tertidur sepanjang waktu.
Dua tahun menyimpan rahasia kelam ini, Raja Ilya direkomendasikan ke seorang dokter ahli bedah plastik.
Baca juga: Daftar Artis Jadi Pemilik Klub Bola di Indonesia, Raffi Ahmad & Kaesang Sukses Promosi di Liga 1
Baca juga: Artis Cantik Pendatang Baru Ini Buka-bukaan Pernah Dilecehkan 6 Orang Sekaligus di Lokasi Syuting
Dokter itulah yang akhirnya membantu membuang cairan silikon yang disuntikkan ke bokong Raja Ilya.
Dokter kemudian meneliti silikon yang disuntikkan ke tubuh Raja Ilya.
Setelah dilakukan pengujian pada benjolan, diketahui kalau cairan silikon yang disuntikkan ke tubuh Raja Ilya ternyata zat terlarang dan berbahaya.
Namun cairan silikon tersebut sudah banyak yang menempel pada otot, organ, hingga tulang belakang.
Jika ingin menghilangkan semua minyak tersebut, Raja Ilya harus siap menerima efek sampingnya.
Ia bisa saja mengalami kelumpuhan lantaran cairan tersebut berada di sekitar sumsum tulang belakang.
"Jika saya ingin menghilangkannya, saya beresiko mengalami kelumpuhan karena cairan berada di sekitar sumsum tulang belakang," ungkapnya.
"Oleh karena itu, dokter memilih untuk melakukan prosedur di mana tak semua cairan bisa diangkat," pungkasnya.
(TribunNewsmaker.com/Ninda Iswara)
