Jika Temukan Segera Lapor! Pelaku Rudapaksa Anak di Manggala Kabur, Kini DPO Polisi
MR (45) merupakan tersangka kasus rudapaksa terhadap anak berinisal A (10) warga Kecamatan Manggala, Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pihak Polrestabes Makassar meminta siapapun yang mengetahui keberadaan MR (45) warga Manggala, Kota Makassar segera dilaporkan.
MR (45) merupakan tersangka kasus rudapaksa terhadap anak berinisal A (10).
Sebelumnya Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Makassar menetapkan pria berinisial MR (45) sebagai tersangka.
Warga Kecamatan Manggala Kota Makassar itu, ditetapkan tersangka atas kasus rudapaksa atau sodomi terhadap bocah laki-laki berinisia A (10) yang tidak lain adalah tetangganya.
Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS, mengatakan, MR ditetapkan tersangka tanpa pernah menghadiri panggilan polisi.
Baca juga: Dulu Oknum Polisi Tolak Laporan Korban Perampokan, Kini Korban Rudapaksa Dilecehkan di Ruang SPKT
Baca juga: Pelecehan Seksual Marak, Bocah 10 Tahun Korban di Manggala, Kakek di Biringkanaya Lecehkan 2 Cucunya
Baik saat diundang klarifikasi dalam tahap penyelidikan maupun penyidikan.
"Sehingga yang bersangkutan dimasukan dalam daftar pencarian orang atau DPO," kata AKP Lando saat ditemui di kantornya, Jl Ahmad Yani, Rabu (2/2/2022) sore.
Menurut Mantan Wakapolsek Tamalanrea ini, pihaknya sudah melakukan pemanggilan terhadap tersangka sebanyak dua kali.
"Tapi kan alat bukti sudah cukup sehingga penyidik meningkatkan status hukumnya ke penyidikan karena telah ditemukan tindak pidana," kata Lando.
Lebih lanjut Lando menjelaskan, MR disangka melanggar Pasal 82 UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang PERPU Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
"Ancaman hukumannya itu maksimal 15 tahun penjara," jelas perwira tiga balok itu.
Menurut Mantan Wakapolsek Tamalanrea ini, pihaknya sudah melakukan pemanggilan terhadap tersangka sebanyak dua kali, namun tak kunjung hadir.
Saat ini, surat perintah penangkapan terhadap MR pun telah ditujukan ke jajaran Polrestabes Makassar.
Namun, keberadaannya yang meninggalkan rumah sejak korban melapor ke polisi tidak kunjung diketahui.
Pihak kepolisian pun menerbitkan surat yang memasukkan MR sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).