Tribun Sinjai
Kisah Pilu Warga Sinjai Asdar Gendong Bayi Sejauh 70 KM karena Kurang Rp100 Ribu Bayar Ambulance
Kejadian itu terjadi dari Rumah Sakit Pancaitana Kabupaten Bone ke Dusun Batu Lappa, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
lihat foto
TRIBUN-TIMUR.COM- Kisah pilu seorang ayah harus menggendong bayinya sejauh 70 kilometer di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Sebab, uangnya tak cukup Rp100 ribu untuk membayar ambulance.
Kejadian itu terjadi dari Rumah Sakit Pancaitana Kabupaten Bone ke Dusun Batu Lappa, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Sang ayah bernama Asdar (29), pun terpaksa membonceng bayinya dari Kabupaten Bone ke Kabupaten Sinjai.
Ia pun menceritakan kisah pilunya itu saat ditemui jurnalis Tribun Timur, Samsul Bahri di kediamannya.
Kediaman Asdar terlihat sederhana.
Baca juga: Tak Punya Uang Rp700 Ribu Sewa Ambulans, Asdar Bawa Jenazah Bayinya dengan Sepeda Motor Sejauh 70 Km
Dinding rumahnya terbuat dari tripleks.
Tak ada jenderal kayu, hanya ada potongan bambu yang terpasang.
Tak ada juga kursi tamu.
Asdar menerima tamu termasuk Wakil Bupati Sinjai, Andi Kartini Ottong dengan karpet.
Andi Kartini duduk di situ saat mengunjungi keluarga Asdar.
Bayi yang diboncengnya sudah meninggal.
Ia ditemani seorang kakaknya bernama Agus membonceng bayinya dengan menggunakan sepeda motor setelah meninggal Dunia di Rumah Sakit Pancaitana Kabupaten Bone.
Baca juga: Begini Aktivitas ABK saat Kapal Rute Sinjai - Selayar Dilarang Berlayar
Peristiwa tersebut pada pukul 09.00 Wita, Jumat (28/1/2022) malam.
Asdar menceritakan kepada Tribun Timur, Selasa (1/2/2022) bahwa awalnya sang istrinya bernama Juliatun Mariani (25) melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai pada Kamis (27/1/2022) lalu.
