Prof TR Andi Lolo Wafat
Pesan Prof Dr Tandi Roma Andi Lolo Soal Toraja Sebelum Wafat
Kabar duka dari dunia akademik Unhas. Guru besar Fisip Unhas Prof Dr Tandi Roma Andi Lolo meninggal dunia pada Senin (31/1/2022).
Sambil berharap akan tetap ada waktu kami akan saling berdekapan, mengungkapkan kedekatan persahabatan kami.
Baca juga: Breaking News: Prof TR Andi Lolo Meninggal, Sivitas Akademika Unhas dan Masyarakat Toraja Berduka
Baca juga: Prof Tandi, Mantan Bupati Tana Toraja Dalam Kenangan Sahabat
Ternyata Allah SWT berkehendak lain. Prof Tandi telah berada dalam dekapan-Nya. Saya harus ikhlas kehilangan seorang sahabat yang selalu menyebutku, my brother, dan senantiasa kutimpali dengan sebutan my big brother, karena usianya yang lebih tua.
Sebelum pandemi, sebelum terserang stroke maupun setelahnya, Prof Tandi yang selalu berinisiatif kami berkumpul, termasuk dengan Alm Prof Radi A Gany.
Walau sebenarnya hampir setiap saat kami bertiga, dengan membentuk GWA khusus, selalu bisa berkomunikasi, namun pertemuan secara fisik memiliki makna tersendiri.
Masih abadi dalam ingatan saya, Prof Tandi, dalam keadaan stroke minta dijemput untuk bersama-sama menjenguk Prof Radi A Gany di rumahnya, sekitar dua bulan sebelum Prof Radi A Gany meninggal.
Begitulah persahabatan dan persaudaran yang selalu ingin ditunjukkan oleh Prof Tandi.
Prof Tandi, my big brother, ada semacam arti kesendirian tersendiri yang saya rasakan atas kepergianmu.
Prof Tandi bukan sekedar sahabat dan saudara bagi banyak orang, ia sejatinya seorang pembelajar yang mampu menularkan nilai-nilai kehidupan yang baik.
Saya banyak belajar dan mengacu pada perjalanan hidup Prof Tandi, terutama sebagai guru dan pembimbing bagi mahasiswanya.
Begitu mudah rasanya orang lain bisa menjadi bagian dari keluarganya.
Sepuluh tahun lalu, saat meluncurkan bukunya tepat di usianya yang ke 70, Prof Tandi memilih saya sebagai salah seorang pembahas.
Sejumlah hal menarik Prof Tandi torehkan dibukunya, tetapi diantaranya yang secara berulang diungkapkan, bagaimana kearifan lokal selalu menjadi panduan hidupnya.
Saya anggap hal ini sebagai hal yang cukup langka, bahwa seorang yang bergelar PhD dari Australia masih mau mengacu pada kearifan lokal.