Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prof TR Andi Lolo Wafat

Pesan Prof Dr Tandi Roma Andi Lolo Soal Toraja Sebelum Wafat

Kabar duka dari dunia akademik Unhas. Guru besar Fisip Unhas Prof Dr Tandi Roma Andi Lolo meninggal dunia pada Senin (31/1/2022). 

Editor: Rasni
dok.tribun
Prof Dr Tandi Roma Andi Lolo 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar duka dari dunia akademik Unhas.

Guru besar Fisip Unhas Prof Dr Tandi Roma Andi Lolo meninggal dunia pada Senin (31/1/2022). 

Diketahui, Prof Tandi juga merupakan Bupati Tana Toraja periode 1989-1995.

Sebelum wafat, Prof Tandi Roma Andi Lolo sempat menuliskan opini tentang Toraja di era kepemimpinannya.

Dia merasakan perbedaan Toraja di eranya dengan Toraja sekarang.

"Kalau yang anda maksudkan Toraja dulu itu adalah masa di mana saya jadi bupati, jelas sekali ada perbedaan dalam hal penyelenggaraan pemerintahan daerah," kata Prof Dr Tandi Roma Andi Lolo bercerita kepada TribunToraja.com, ketika menghadiri HUT Ke-60 Tana Toraja, 31 Agustus 2017 silam.

Baca juga: Alumni Unhas Makassar Berperan Mewarnai Pembangunan Ekonomi di Berbagai Jenjang Pengabdian

"Saya tidak bisa menilai mana yang maju, yang dulu atau sekarang, karena menurut saya lain koki lain masakan, masakan mana yang enak, tergantung pada cita rasa konsumen," ucap Prof Dr Tandi Roma Andi Lolo.

Menurut Guru Besar Unhas itu, pemerintahan daerah di eranya diatur UU nomor 5 tahun 1974 yang sifatnya sentralistis sedang sekarang diatur oleh UU nomor 22 tahun 1999 yang diperbaiki dengan UU nomor 32 tahun 2004 yang sifatnya desentralistis. 

"Sentralisasi pemerintahan waktu itu cukup ketat, membeli mobil dinas saja atau mau keluar provinsi harus seizin gubernur. Di era saya, Kabupaten Tana Toraja masih satu tetapi sekarang sudah dimekarkan jadi dua kabupaten," ujar Prof Tandi.

Kata Kolega Tentang Prof Tandi

Berita duka kepergian Prof Tandi, di awal pagi sungguh sangat tidak menyenangkan. Sungguh saya sesali Pandemi Covid-19 ini yang tak kunjung berakhir ini, yang telah menciptakan jarak fisik antara saya dan Prof Tandi.

Puluhan tahun bersahabat, tidak pernah ada kondisi yang membuat kami berdua begitu berjarak.

Apalagi dengan sakit yang telah menderanya dalam bilangan tahun, akibat stroke, bertegur sapa lewat telepon pun sulit kami lakukan.

Kami hanya mampu saling menitipkan rasa rindu masing-masing.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved