Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prof TR Andi Lolo Wafat

AM Sallatu: Selamat Jalan Prof Tandi

Prof Tandi, dalam keadaan stroke minta dijemput untuk bersama-sama menjenguk Prof Radi A Gany di rumahnya, sekitar dua bulan sebelum Prof Radi wafat

Editor: AS Kambie
FACEBOOK.COM/KRISTIAN HOEGH PRIDGE LAMBE
Foto wajah Prof Tandi Roma Andi Lolo PhD atau Prof TR Andi Lolo PhD di salah satu buku. 

Oleh: AM Sallatu
Pendidik dan Peneliti

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Berita duka kepergian Prof Tandi, di awal pagi sungguh sangat tidak menyenangkan. Sungguh saya sesali Pandemi Covid-19 ini yang tak kunjung berakhir ini, yang telah menciptakan jarak fisik antara saya dan Prof Tandi.

Puluhan tahun bersahabat, tidak pernah ada kondisi yang membuat kami berdua begitu berjarak.

Apalagi dengan sakit yang telah menderanya dalam bilangan tahun, akibat stroke, bertegur sapa lewat telepon pun sulit kami lakukan.

Kami hanya mampu saling menitipkan rasa rindu masing-masing.

Sambil berharap akan tetap ada waktu kami akan saling berdekapan, mengungkapkan kedekatan persahabatan kami.

Baca juga: Breaking News: Prof TR Andi Lolo Meninggal, Sivitas Akademika Unhas dan Masyarakat Toraja Berduka

Baca juga: Prof Tandi, Mantan Bupati Tana Toraja Dalam Kenangan Sahabat

Ternyata Allah SWT berkehendak lain. Prof Tandi telah berada dalam dekapan-Nya. Saya harus ikhlas kehilangan seorang sahabat yang selalu menyebutku, my brother, dan senantiasa kutimpali dengan sebutan my big brother, karena usianya yang lebih tua.

Sebelum pandemi, sebelum terserang stroke maupun setelahnya, Prof Tandi yang selalu berinisiatif kami berkumpul, termasuk dengan Alm Prof Radi A Gany.

Walau sebenarnya hampir setiap saat kami bertiga, dengan membentuk GWA khusus, selalu bisa berkomunikasi, namun pertemuan secara fisik memiliki makna tersendiri.

Masih abadi dalam ingatan saya, Prof Tandi, dalam keadaan stroke minta dijemput untuk bersama-sama menjenguk Prof Radi A Gany di rumahnya, sekitar dua bulan sebelum Prof Radi A Gany meninggal.

Begitulah persahabatan dan persaudaran yang selalu ingin ditunjukkan oleh Prof Tandi.

Prof Tandi, my big brother,  ada semacam arti kesendirian tersendiri yang saya rasakan atas kepergianmu.

Prof Tandi bukan sekedar sahabat dan saudara bagi banyak orang, ia sejatinya seorang pembelajar yang mampu menularkan nilai-nilai kehidupan yang baik.

Saya banyak belajar dan mengacu pada perjalanan hidup Prof Tandi, terutama sebagai guru dan pembimbing bagi mahasiswanya.

Begitu mudah rasanya orang lain bisa menjadi bagian dari keluarganya.

Sepuluh tahun lalu, saat meluncurkan bukunya tepat di usianya yang ke 70, Prof Tandi memilih saya sebagai salah seorang pembahas.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved