Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KKB Papua

Jenderal Andika Perkasa Turun Tangan Pasca 3 Anak Buah Tewas, Panglima TNI Tentukan Nasib KKB Papua

Sudah kami pelajari sejak tadi malam, berdasarkan penjelasan dari beberapa individu yang berada di wilayah Ilaga dan seluruh jajaran di Kodam

Editor: Ansar
Facebook/TNPNB
lustrasi KKB Papua 

TRIBUN-TIMUR.COM - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa turun tangan soal aksi penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) yang menewaskan tiga prajurit.

KKB Papua menyerang prajurit yang sedang bertugas di Distrik Gome, Puncak Jaya, Papua pada Kamis (27/1/2022).

Jenderal Andika mengatakan, sudah mendalami penyebab gugurnya tiga prajurit yang melaksanakan tugas di Distrik Gome.

"Sudah kami pelajari sejak tadi malam, berdasarkan penjelasan dari beberapa individu yang berada di wilayah Ilaga dan seluruh jajaran di Kodam Cenderawasih."

"Bahwa sebetulnya dari pihak TNI tidak ada sedikitpun melakukan usaha provokasi," ujar Jenderal Andika Perkasa kepada Tribun-Papua.com, di Rimba Papua Hotel Timika, Jumat (28/1/2022).

Baca juga: Sosok Prada Miskel Rumbiak Prajurit TNI yang Gugur Baku Tembak KKB Papua, Paman: Kami Kehilangan

Baca juga: Berita Terbaru KKB Papua, Sergap Anggota Brimob di Tengah Kabut, Bharatu Bachtiar Terluka

Jenderal Andika menjelaskan, prajurit dari Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH hanya melakukan tugas rutin.

"Justru pada saat tugas lalu kami diserang," ujarnya.

Ia menegaskan, pihaknya akan terus mengejar KKB yang menyerang Pos TNI di Distrik Gome.

Tiga prajurit yang gugur tersebut yaitu Serda Rizal, Pratu Baraza, dan Pratu Rahman.

Sedangkan satu prajurit atas nama Syaiful kondisi kritis karena mengalami luka cukup serius.

"Saya sendiri dan pejabat Mabes TNI tadi malam sudah mengunjungi mereka dan memberikan penghormatan terakhir terhadap tiga prajurit kami yang gugur," katanya.

Sosok Serda Rizal

Serda Mochamad Rizal Maulana Arifin, prajurit TNI yang gugur diserang Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) Papua di Gome, Puncak Jaya, Papua.

Baca juga: Pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya Kini Jarang Tampil, Stuasi Nduga Pun Makin Kondusif

Baca juga: Masa Tugas Satgas Nemangkawi Segera Berakhir, KKB Papua Perluas Wilayah Operasi

Serda Rizal dikenal sebagai anak yang saleh di mata keluarga.

Gugurnya Serda Rizal dalam tugas bela negara pun mengundang perhatian pemerintah Kabupaten Bandung.

Dikabarkan Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan menyebut Serda Rizal meninggal dalam kondisi syahid menjalankan tugas negara, sehingga layak masuk surga.

Berkat jasanya, Mabes TNI langsung menaikkan pangkat Serda Rizal menjadi Sertu Anumerta.

Kesalehan Sertu Anumerta Mochamad Rizal Maulana Arifin menjadi hal yang dikenang dan tak bisa dilupakan oleh ayahnya, Aca Suhendar (52).

Hal tersebut diungkapkan Aca, saat ditanya Wakil Bupati Bandung, Sahrul Gunawan, yang melakukan tazkiah ke rumah duka, di Kampung Bojong Suren, RT 01/11, Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Kamis (27/1/2022).

Seperti telah diberitakan Serda Mochamad Rizal merupakan satu dari tiga anggota TNI yang gugur diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Sahrul mengaku, kaget mendengar Rizal gugur di Papua.

Baca juga: Ingat Brigjen Junior Tumilaar, Dulu Dicopot Andika Perkasa Gegara Surat, Kini Marah ke Sentul City

Baca juga: Ingat Brigjen Achmad Fauzi? Jenderal yang Debat Habib Bahar, Kini Dimutasi Jenderal Andika Perkasa

Ia pun melayat ke rumah keluarga almarhum Rizal.

"Yang mana sering kali saya sampaikan kepada anak muda Kabupaten Bandung, harus bisa membangun daerahnya, berjuang membela negara, (Rizal) ini salah satu anak terbaik Kabupaten Bandung," kata Sahrul.

Menurut Sahrul, almarhum menunjukkan kepada semua dan anak-anak muda, semangat juangnya membangun bangsa ini, dengan berbagai cara.

"Contohnya Rizal dan qodarulloh mudah-mudahan beliau ditempatkan di tempat yang terbaik, mendapatkan surganya Allah, meningal dalam keadaan syahid, keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan," katanya.

Saat Sahrul diwawancara media, ayah Rizal mendampinginya.

Sontak Sahrul bertanya, kenangan apa yang tak bisa lupa dari sosok Rizal kepada ayahnya.

"Kenangan sampai saat ini yang enggak bisa dilupakan, dia anaknya saleh. Sampai saat ini meski tugas dalam keadaan Covid-19, dia tak pernah meninggalkan puasa Senin Kamis," ujar Aca, yang air matanya tak bisa terbendung, saat mengingat anaknya.

Aca mengatakan, meski dalam keadaan bagimanapun, almarhum, sering berpuasa Senin Kamis.

"Pas mau takzil selalu bilang ke mamahnya, Mah, ini punya ini. Mau dibikinkan kolak atau apa, dia selalu nanya," ucapnya.

Ya, kabar duka menyelimuti keluarga Serda Rizal yang gugur ditembak anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Gome, Kabupaten Puncak, Papua.

Baca juga: Video Detik-detik Evakuasi Anggota TNI Korban Penembakan Anggota KKB Papua

Baca juga: KKB Papua Makin Berani, Lewat Undius Kogoya Berani Tantang TNI Polri dan Kibarkan Bendera

Ayah Serda Rizal Aca Suhendar (52) mengaku masih tak percaya akan kabar itu.

"Namun, saya tak begitu percaya, tapi saat menerima telepon dari TNI, baru saya percaya," kata Aca, saat ditemui di rumahnya di Kampung Bojong Suren Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, Kamis (27/1/2022).

Aca lalu menceritakan, Serda Rizal berangkat ke Papua pada Agustus tahun 2021.

Lalu, katanya, anaknya itu rencananya akan pulang pada bulan Mei esok.

Namun tak disangka, anaknya harus gugur dalam tugas.

"Tentu kami sangat kehilangan, dia anak yang baik. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah kejadian," kata Aca, sambil meneteskan air matanya.

"Kami sangat kehilangan, namun kami sudah menerimanya, ikhlas dan bangga anak saya gugur dalam menjalankan tugas negara, semoga sahid," tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, penyerangan terjadi saat jam pergantian petugsa jaga pos.

Serangan itu membuat dua prajurit tertembak, yakni Serda Rizal dan Pratu Baraza.

Lalu saat proses evakuasi kedua korban, KKB kembali menyerang dan melukai Pratu Rahman dan Pratu Saeful.

"Akibat penyerangan kembali ke Pos TNI, dua personel atas nama Pratu Rahman dan Pratu Saeful terkena tembakan kemudian dievakuasi ke Puskesmas Ilaga.

Setibanya di Puskesmas Ilaga, korban Pratu Rahman dinyatakan meninggal dunia oleh dokter puskesmas," tuturnya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul 3 Prajurit Gugur di Puncak Papua, Panglima TNI: Tidak Ada Provokasi, Justru Kami yang Diserang

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved